-Terkait Penghentian Proyek jalan Tanjung Serdang-Lontar
KOTABARU,
PT. Buana Karya Wiratama (BKW) mempertanyakan penghentian dan pemutusan pekerjaan jalan Tanjung Serdang ke Lontar yang dikerjakan oleh perusahaan milik pengusaha H. Tajerian Noor itu.
Hal ini diungkap oleh H. Tajerian Noor yang menyatakanpihak Pemkab Kotabaru yakni Dinas terkait sebagai tak mengerti aturan dikarenakan main putus pekerjaan yang belum selesai.
Tidak selesainya pekerjaan jalan dari Tanjung Serdang ke Lontar menurut H. Tajerian Noor, Selasa (13/1/15), disebabkan adanya perubahan spesifikasi pekerjaan yang semula pengerjaan jalan pengaspalan; berubah menjadi jalan beton. Padahal menurutnya pula, dengan adanya perubahan spesifikasi pekerjaan itu mengakibatkan waktu terbuang, sehingga menjadikan pekerjaan pun menjadi agak terlambat.
"Semestinya pihak Dinas terkait memberikan tambahan waktu kerja (addendum) agar kami bisa menyelesaikan pekerjaan. Masalah addendum ini kan ada Keppres-nya. Jika Pemkab Kotabaru tak ada mengeluarkan Perbup terkait addendum, semestinya tetap mengacu kepada Keppres yang sudah ada. Mana tinggi level antara Keppres dengan Perbup ?" ujar H. Taherian Noor seolah mempertanyakan.
Ia pun menambahkan, pihaknya akan mempertanyakan masalah aturan yang dipakai oleh Pemkab Kotabaru terkait tak berlakunya addendum bagi PT. BKW yang sebelum masa kontrak pekerjaan selesai sudah melayangkan surat memohon addendum.
"Kami akan pertanyakan masalah tersebut, kami akan perdatakan (PTUN, Red). Jika ada indikasi mengarah ke tindak pidana, kami juga akan tempuh jalur hukum tersebut," ujar H. Tajerian Noor yang menyatakan tak akan ikut pekerjaan proyek lagi di Kotabaru hingga pergantian Kepala Daerah. (JCO)
PT. Buana Karya Wiratama (BKW) mempertanyakan penghentian dan pemutusan pekerjaan jalan Tanjung Serdang ke Lontar yang dikerjakan oleh perusahaan milik pengusaha H. Tajerian Noor itu.
Hal ini diungkap oleh H. Tajerian Noor yang menyatakanpihak Pemkab Kotabaru yakni Dinas terkait sebagai tak mengerti aturan dikarenakan main putus pekerjaan yang belum selesai.
Tidak selesainya pekerjaan jalan dari Tanjung Serdang ke Lontar menurut H. Tajerian Noor, Selasa (13/1/15), disebabkan adanya perubahan spesifikasi pekerjaan yang semula pengerjaan jalan pengaspalan; berubah menjadi jalan beton. Padahal menurutnya pula, dengan adanya perubahan spesifikasi pekerjaan itu mengakibatkan waktu terbuang, sehingga menjadikan pekerjaan pun menjadi agak terlambat.
"Semestinya pihak Dinas terkait memberikan tambahan waktu kerja (addendum) agar kami bisa menyelesaikan pekerjaan. Masalah addendum ini kan ada Keppres-nya. Jika Pemkab Kotabaru tak ada mengeluarkan Perbup terkait addendum, semestinya tetap mengacu kepada Keppres yang sudah ada. Mana tinggi level antara Keppres dengan Perbup ?" ujar H. Taherian Noor seolah mempertanyakan.
Ia pun menambahkan, pihaknya akan mempertanyakan masalah aturan yang dipakai oleh Pemkab Kotabaru terkait tak berlakunya addendum bagi PT. BKW yang sebelum masa kontrak pekerjaan selesai sudah melayangkan surat memohon addendum.
"Kami akan pertanyakan masalah tersebut, kami akan perdatakan (PTUN, Red). Jika ada indikasi mengarah ke tindak pidana, kami juga akan tempuh jalur hukum tersebut," ujar H. Tajerian Noor yang menyatakan tak akan ikut pekerjaan proyek lagi di Kotabaru hingga pergantian Kepala Daerah. (JCO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.