Editorial | Wartawan Tidak Harus PWI - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Selasa, 16 September 2025

    Editorial | Wartawan Tidak Harus PWI

    EDITORIAL


    Wartawan Tidak Harus PWI


    Tulisan ini sengaja kami buat untuk tujuan memberikan informasi dan pemahaman yang benar kepada publik. Karena masih terlalu banyak orang yang selalu mengidentikkan seseorang yang berprofesi sebagai wartawan dengan organisasi profesi Persatuan Wartawan Indonesia atau PWI.

    Era reformasi di berbagai bidang termasuk bidang Pers atau penyiaran dan pemberitaan, telah mengubah wajah Pers di negeri ini, tak terkecuali yang terkait dengan kumpulan ataupun organisasi para pelaku kegiatan Pers yang dikenal dengan bermacam sebutan; wartawan, jurnalis, koreponden, kontributor, reporter, stringer, dan lain sebagainya.

    Organisasi profesi para Insan Pers yang selama beberapa dekade terutama di era Orde Baru dikuasai oleh organisasi tunggal; PWI, masa itu sudah jauh tertinggal di belakang, dan cuma nostalgia yang tak perlu lagi terlalu dikenang secara melankoli terkecuali oleh para mereka yang pernah merasakan kejayaan di masa itu.

    Seorang Pelaku Jurnalistik, sesuai UU Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers; bebas untuk memilih organisasi profesi yang diinginkannya untuk bergabung dan bernaung. Bahkan tak sedikit dari para Pelaku Jurnalistik yang memilih tanpa ikut organisasi manapun.

    -PWI Bukan Satu-satunya.

    Kini PWI bukan lagi satu-satunya organisasi profesi yang mewadahi kumpulan para Pelaku Jurnalistik. Ada banyak organisasi profesi lainnya yang bisa saja disebut sebagai saingan dari PWI; yakni AJI (Aliansi Jurnalistik Independen), IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia), serta puluhan lainnya yang tak bisa kami sebutkan satu per satu.


    Berkumpul ataupun berserikat merupakan hak tiap warga negara di Republik ini, tak terkecuali siapapun. Warga negara biasa (umum) saja haknya untuk berkumpul dan berserikat dijamin oleh Negara, misalkan dengan membentuk semacam Organisasi Massa (Ormas), LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), dan sejenisnya.

    Soal ingin masuk organisasi profesi merupakan soal pilihan pribadi yang tergantung kebutuhan, kecocokan, bahkan faktor like dan dislike. Dan soal pilihan ini tentu tak bisa dipaksakan oleh siapapun.

    Last but not least, asumsi seorang wartawan atau sejenisnya itu identik dengan PWI, mesti dihapus dari benak tiap orang di seluruh pelosok Republik ini. (Red)
    👀 2665

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...