Jurnalisia,Puluhan juta rupiah uang fee Jalan Ratu Intan Sewarga Desa Serongga dipertanyakan warga, masalahnya jalan tersebut rusak berat akibat dilalui oleh para truk pengangkut sawit, CPO dan lainnya.
Diduga kondisi jalan tersebut memang ada indikasi kesengajaan dari pihak Pemerintahan Desa yang tidak memperbaiki agar bisa mengeruk keuntungan dari rusaknya jalan itu.
Keuntungan yang diperoleh dari rusaknya jalan adalah, salah satunya dari pungutan kepada supir truk yang dilakukan sekelompok warga Desa Serongga apabila melewati jalan tersebut. Selain itu lagi, dengan rusaknya jalan tersebut, maka akan ada kontribusi yang diberikan oleh para pengusaha perusahaan pertambangan.
Dengan banyaknya jumlah dana yang masuk, beberapa orang warga Desa Serongga mempertanyakan penggunaan uang tersebut.
"Pendapatan Desa ada terus, namun kondisi Jalan Sewarga masih dalam kondisi rusak parah," singgung beberapa warga kepada Kru Media ini.
Para warga juga mengungkapkan, hampir ratusan truk pengangkut CPO, truk pengangkut batubara dan truk lainnya melintas di Jalan Jalan Ratu Intan Sewarga selalu dipungut bayaran.
"Pos portal (tempat pungutan) terletak di ujung jalan, dekat jembatan antara Jalan Swarga dan Jalan Poros Tarjun," terang warga.
Salah seorang Tokoh Pemuda Desa Serongga yang enggan disebut namanya mengungkapkan, para kelompok penjaga portal itu selalu bergiliran memungut fee jalan, dan menurut informasi di lapangan, untuk 1 truk pengangkut batubara dikenakan tarif Rp 5.000, sedangkan untuk truk pengangkut kelapa sawit atau CPO sebesar Rp 2.000.
Diperkirakan dalam satu bulannya portal tersebut berhasil mengumpulkan dana lebih kurang Rp 15 juta perbulannya.
"Nah, dana pendapatan sebesar itu dikemanakan dan untuk apa ?" ungkapnya heran.
Sementara itu seorang warga Desa Serongga lainnya, Iriansyah juga mempertanyakan uang fee desa dan uang pungutan portal tersebut.
"Setahu saya banyak pemasukan di Desa Serongga, tapi Jalan Sewarga masih tetap rusak parah," ujarnya.
Ditambahkan Iriansyah, semua warga disini berharap kepada pemerintah agar Jalan Ratu Intan Sewarga cepat diperbaiki. Selama ini mereka merasa dirugikan oleh adanya jalan rusak dan berdebu, dan tidak jarang warga ada yang terjatuh, namun dengan adanya pungutan yang diberlakukan di desa, mereka kuatir Pemda akan berpikir ulang untuk mempercepat perbaikan jalan tersebut.
Sementara Kepala Desa Serongga, Anwar Said saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Rabu (16/04/14) menjelaskan, berhubung belum ada Perdes-nya, maka pungutan jalan tersebut tidak ada masuk ke Kas Desa.bDitambahkan oleh Anwar, semua hasil pungutan dipergunakan oleh para warga untuk memperbaiki dan menutup lobang di jalan yang rusak tersebut.
"Selama jalan tersebut belum diperbaiki oleh Pemda, maka warga akan terus memungut, dan hal itu juga diketahui oleh petugas Babinmas, namun yang jelas dana pungutan itu tidak ada masuk ke Kas Desa, apalagi ke Kepala Desa," pungkasnya. (Wan/MIZ)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.