Kapal Taksi Tanpa Tiket Bahayakan Penumpang - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Kamis, 20 Februari 2014

    Kapal Taksi Tanpa Tiket Bahayakan Penumpang

    Para penumpang diatas geladak kapal motor
    - Syahbandar Sengaja Tutup Mata, Lempar Tanggungjawab ke Kepolisian

    Jurnalisia-Kotabaru,
    Beberapa kapal motor taksi yang membawa penumpang dan barang menuju Kecamatan Pamukan Selatan dan Pamukan Utara Kotabaru diduga tanpa menggunakan tiket resmi dari Dinas terkait.

    Perjalanan dari Pelabuhan Panjang Kotabaru menuju Kecamatan Pamukan Utara dan Pamukan Selatan, seperti arah ke Desa Tanjung Samalantakan, Rampa Cengal, Bakau, Tanjung Batu dan desa lainnya dengan menggunakan taksi kapal motor disinyalir nyaris tidak menggunakan tiket perjalanan resmi dari instansi terkait.

    Awalnya para calon penumpang langsung naik ke taksi kapal motor tanpa membeli tiket terlebih dahulu. Namun ketika kapal akan tiba di tempat tujuan, salah seorang ABK membangunkan para penumpang untuk menagih ongkos kapal. Para penumpang yang masih tertidur terpaksa terbangun.
    "Ongkosnya Rp 40 ribu untuk orang dewasa, dan anak-anak Rp 10 ribu," ungkap salah seorang ABK.

    Salah seorang penumpang, Yoyo  mengaku tidak pernah diberikan tiket tiap kali menumpang kapal.
    "Kami tidak pernah membeli tiket, Biasanya ABK menagih ongkosnya ketika kapal hendak bersandar ke tempat tujuan," ujarnya.

    Ada beberapa kapal taksi yang membawa penumpang ke Kecamatan Pamukan Selatan dan Pamukan Utara, salah satunya adalah Kapal Motor Cahaya Menanti.
    Ditambahkan Yoyo, untuk KM Cahaya Menanti berdaya angkut kapasitas kurang lebih 80 orang penumpang.
    "Sekitar 50 orang penumpang memenuhi bagian dalam kapal, sebagian sisanya terpaksa menempati bagian atas kapal. Kalau hujan para ABK memasangkan terpal sebagai tempat berteduh bagi para penumpang yang ada diatas kapal," ujarnya.

    Memang sebelum kapal berangkat, ABK mencatat nama dan umur para penumpang, namun tidak jelas tujuannya untuk apa, yang pasti penumpang berangkat tanpa disertai tiket resmi seperti umumnya.

    Kepala Syahbandar Kotabaru, M Hasan Basri saat dikonfirmasi, mengaku sudah melakukan pengawasan dan memasang papan memberitahukan kepada pemilik kapal motor jenis kayu agar mentaati semua peraturan untuk menggunakan tiket.
    "Tidak benar syahbandar membiarkan. Memang masyarakatnya yang susah diatur," ujar M Hasan Basri.

    Ditambahkan oleh M Hasan Basri, jika masih ada kapal angkutan kecamatan yang tidak menggunakan tiket, silakan laporkan saja ke  polisi, karena Syahbandar tidak memiliki kewenangan menangkap.

    Aneh memang, biasanya tiap kapal yang ingin berlayar harus mendapat ijin dari pihak Syahbandar, namun meski sudah mengetahui adanya praktik tersebut Syahbandar Kotabaru tidak mengambil tindakan dan memberikan sanksi pada nakhoda kapal tapi malah melemparkan tanggung jawab pada pihak kepolisian. (Wan/IZ)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...