Pemkab Banjar resmi melepas pengiriman Plperdana Refuse Derived Fuel (RDF); bahan bakar alternatif hasil olahan sampah plastik dari TPS 3R Lestari Albasia Martapura menuju PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk (ITP) di Tarjun Kotabaru, Jumat (14/11/25).
Kegiatan dulaksanakan di Taman Barakat, sekaligus menjadi bagian dari rangkaian aksi "bersih -bersih sampah" yang melibatkan Pemprop Kalsel dan Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan (KLHK).
Pelepasan truk pengangkut RDF dilakukan secara simbolis oleh Deputi Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK, Hanifah Dwi Nirwana. Turut hadir Perwakilan Management PT ITP, Tbk, Eva Ariani, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Kalsel, Rahmad Prapto Udoyo, Sekretaris DPRKPLH Kabupaten Banjar, Gusti Rendy serta Jajaran Pemkab Banjar.
-Kerjasama strategis atasi tantangan pengelolaan sampah.
Kabid Pengelolaan Sampah, Bahan Berbahaya dan Beracun DPRKPLH Kabupaten Banjar, Sutiono, menjelaskan kolaborasi dengan PT ITP, Tbk menjadi langkah strategis untuk menjawab tantangan pengelolaan sampah di Kabupaten Banjar khususnya sampah plastik; low value yg selama ini sulit diolah.
"Selama ini sampah plastik yang tidak dapat diolah lebih lanjut hanya berakhir di TPA. Dengan dukungan PT ITP, sampah low value kini dapat di proses menjadi RDF dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif dalam produksi semen," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama rombongan meninjau proses pengolahan sampah menjadi RDF di TPS, melihat para petugas memilah dan mengolah tumpukan sampah plastik warna-warni menjadi cacahan yang siap diproses lebih lanjut.
Hanifah Dwi Nirwana menegaskan RDF bukan hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga memberikan nilai tambah sebagai sumber energi alternatif yang mendukung industri.
Ia juga mengimbau masyarakat agar terus menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) mulai dari sampah melalui pemilahan sampah organik, anorganik dan residu.
-Menuju Sistem Pengelolaan Sampah Terintegrasi.
Sebelum melepas truk RDF, rombongan Pejabat berdialog dengan para pengelola TPS 3R Martapura. Mereka melihat langsung tumpukan karung berisi sampah yang telah diolah; sebagai bukti nyata upaya daerah dalam memperkuat ekonomi sirkular.
Hanifah berharap inisiatif ini dapat menjadi pijakan awal bagi Kabupaten Banjar untuk mewujudkan sistem pengelolaan sampah terintegrasi.
"Kami berharap kegiatan ini menjadi titik awal sistem pengelolaan sampah berintegrasi di Kabupaten Banjar. Semoga dapat menjadi model bagi daerah lain dalam penerapan ekonomi sirkular," pungkasnya. ©Jurnalisia™
Penulis : Agus Ariyanto
👀 2504


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.