
Jurnalisia,
Fenomena Agnostik pada kaum beragama di Indonesia meski secara diam-diam mulai terasa. Mereka yang berpikiran Agnostisisme datang dari berbagai agama tak terkecuali Islam sebagai agama mayoritas. Mereka cuma dapat dideteksi melalui percakapan di berbagai media sosial.
Agnostik adalah seseorang yang berpandangan bahwa keberadaan Tuhan, dewa, atau realitas yang lebih tinggi tidak dapat diketahui dengan pasti (baik ada atau tidak ada). Agnostisisme bukanlah keyakinan atau doktrin, melainkan pendekatan terhadap pertanyaan tentang keberadaan Tuhan, yang biasanya disertai keraguan atau sikap tidak yakin.
"Aku sudah sejak lama tak meyakini kebenaran agama dan keberadaan Tuhan. Faktanya Tuhan tak pernah menjawab doa apapun," ungkap seorang yang masih mencantumkan Islam sebagai agama di KTP.
Ia pun mencontohkan ketika terjainya Covid-19 beberapa tahun lalu; yang mana seluruh umat beragama di dunia, namun wabah itu tak serta merta hilang kalau saja manusia sendiri yang mengambil tindakan.
Keyakinan Dasar Agnostik: (1) Agnostik berpendapat bahwa informasi atau bukti yang tersedia tidak cukup untuk memastikan keberadaan Tuhan atau realitas yang lebih tinggi, dan (2) Mereka tidak dengan tegas mengatakan "Tuhan ada" (seperti orang beragama) atau "Tuhan tidak ada" (seperti ateis). Sebaliknya, mereka berada di tengah-tengah, karena menganggap pertanyaan ini tidak dapat dijawab dengan pasti.
"Agama-agama itu adalah produk budaya pada kelompok-kelompok masyarakat dimana mereka bertempat tinggal. Agama adalah buatan dari para orang jenius di jamannya; yang mengaku memperoleh pengalaman spiritual pribadi, lalu mengklaim diri sebagai Utusan Tuhan tanpa seorangpun saksi yang dapat dikonfirmasi secara empiris," jelasnya.
Jenis-jenis Agnostisisme: (1) Agnostik keras, berpendapat bahwa keberadaan Tuhan tidak mungkin diketahui secara pasti, karena melampaui kemampuan manusia untuk membuktikannya, dan (2) Agnostik lunak, berpendapat bahwa saat ini belum ada bukti yang cukup untuk menentukan kebenaran tentang keberadaan Tuhan, namun mereka terbuka pada kemungkinan adanya bukti di masa depan.
Perbedaan dengan Ateisme: Agnostik; tidak yakin apakah Tuhan ada atau tidak, sedangkan Ateis; tidak percaya Tuhan ada.
Agnostisisme sering dianggap sebagai posisi intelektual yang mencoba menjauh dari klaim dogmatis baik untuk keberadaan maupun ketiadaan Tuhan. ©Jurnalisia™
👀 4932
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.