
Friedrich Nietzsche, seorang filsuf Jerman abad ke 19, terkenal dengan pandangannya yang radikal terkait konsep Tuhan dan moralitas.
"Tuhan Telah Mati."
Satu pernyataan paling terkenal dari Nietzsche. Dengan ungkapan ini, Nietzsche tidak bermaksud secara harfiah menyatakan bahwa Tuhan adalah makhluk yang pernah hidup. Sebaliknya, dia menyiratkan bahwa kepercayaan tradisional kepada Tuhan, khususnya dalam konteks agama Kristen, telah kehilangan daya tarik dan pengaruh dalam dunia modern. Menurutnya, kemajuan sains, rasionalitas, dan pemikiran kritis telah menggeser basis kepercayaan religius ini.
Krisis Nilai.
Ketika Tuhan dianggap mati, Nietzsche menganggap hal ini menghasilkan krisis nilai di masyarakat. Tanpa Tuhan, banyak dari nilai-nilai moral yang sebelumnya dianggap absolut menjadi relatif. Ini menciptakan tantangan baru bagi individu dan masyarakat dalam menemukan makna, tujuan, dan moralitas yang dapat diandalkan.
Moralitas sebagai Konstruksi Manusia.
Nietzsche berargumentasi bahwa moralitas dan nilai-nilai adalah konstruksi manusia bukannya berasal dari kekuatan ilahi. Dia menolak ide moralitas yang ditawarkan oleh agama, khususnya moralitas Kristen yang dianggapnya sebagai moralitas budak, yang menekankan nilai-nilai kerendahan hati, pengorbanan, dan kepatuhan. Sebagai gantinya, Nietzsche mendorong lahirnya moralitas yang kuat dan afirmatif, yang mencerminkan kekuatan dan kreativitas individu.
Übermensch (Manusia Super).
Dalam konteks pandangannya yang lebih luas, Nietzsche mengembangkan konsep Übermensch, atau manusia super, yang merupakan individu yang menciptakan nilai-nilai baru dan hidup sebagai penguasa atas takdirnya sendiri. Menurutnya, manusia super tidak terikat oleh moralitas yang diberikan oleh agama atau masyarakat, tetapi menciptakan makna dan nilai-nilai mereka sendiri.
Eternal Return (Kembalinya yang Abadi).
Sebagai bagian dari pemikirannya, Nietzsche juga menyajikan ide tentang kembalinya yang abadi sebagai tantangan bagi individu untuk menjalani hidupnya dengan cara yang penuh arti. Dia menantang orang untuk bersikap seolah-olah mereka harus menghidupkan kembali hidup mereka persis seperti yang telah mereka jalani, tanpa perubahan. Ini menjadi ujian dari seberapa berarti hidup yang mereka jalani.
Pandangan Nietzsche tentang Tuhan, moralitas, dan eksistensi memiliki dampak yang besar dalam filsafat modern, seni, dan sastra, serta memicu banyak perdebatan di kalangan pemikir dan pemuka agama. ©Jurnalisia™
👀 468
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.