
Efisiensi.
Inilah kata yang akhir-akhir ini selalu terdengar di kalangan pemerintahan terkait penggunaan anggaran mulai dari Pemerintahan Pusat hingga ke Pemerintahan Daerah.
Efisiensi ini digaungkan oleh Pemerintahan Presiden Prabowo; yang juga (harus) diikuti oleh Pemerintahan Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota.
Efisiensi artinya menggunakan anggaran secara tepat dan benar-benar bermanfaat, tak menggunakannya untuk hal-hal yang kurang perlu bahkan yang tak perlu. Efisiensi di lingkup pemerintahan bukan berarti menghapus atau meniadakan hal-hal yang dianggap kurang dan tidak perlu, tapi mengalihkannya ke hal-hal yang perlu secara tepat.
"Dana APBD itu harus dihabiskan untuk berbagai keperluan yang terkait dengan warga, bukan disimpan sehingga menghasilkan SILPA," ungkap seorang Mantan Legislator di Kabupaten Tanah Bumbu.
SILPA, atau Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran dalam anggaran setelah semua kewajiban dibayarkan. Dalam kata lain, ini adalah dana yang tersisa setelah anggaran tahunan diselesaikan.
Menurutnya, yang benar-benar perlu melakukan efisiensi itu adalah Pemerintah Pusat, karena dampaknya tentu sangat baik untuk keuangan negara, paling tidak diantara dampaknya adalah tak menambah utang baru.
Akan halnya Pemerintah Daerah, efisiensi yang dilakukan adalah melakukan seleksi terhadap item anggaran yang memang benar-benar perlu dilaksanakan; sehingga belanja selama 1 tahun akan sesuai dengan dana APBD yang telah disetujui dan disahkan.
"Dana APBD itu harus dihabiskan jangan sampai terdapat SILPA. Karena jika terjadi SILPA, maka dampaknya adalah; akan terdapat sejumlah dana dari Pemerintah Pusat yang akan dikurangi bahkan tak didapatkan daerah," jelasnya.
Kalau manajemen di perusahaan tentu sangat bagus jika efisiensi anggaran bisa disimpan dan menjadi tabungan. Tapi ini berbanding terbalik dengan manajemen di pemerintahan yang anggaran sudah ditetapkan itu harus digunakan semuanya untuk berbagai keperluan warga secara benar dan tepat sasaran. ©Jurnalisia™
👀 307
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.