Pada Rapat Dengar Pendapat (RDP, Hearing) yang dilaksanakan oleh DPRD Kotabaru bersama Pemkab Kotabaru, pihak PT Sebuku Tanjung Coal (STC) dan perwakilan dari Aliansi Aktivis dan LSM Kotabaru jadi pertanyaan besar.Di RDP itu perwakilan PT STC menyatakan belum ada penunjukkan untuk pelaksanaan kegiatan. Tetapi kegiatan peletakan batu pertama pembangunan infrastruktur ruas jalan Desa Tegalrejo Kecamatan Kelumpang Hilir sudah dilaksanakan.
Lucu, itulah yang menjadi bahan senyuman bagi beberapa kalangan di Kotabaru.
Seyogianya kalau memang belum ada penunjukkan pasti belum ada kegiatan peletakan batu pertama itu.
Simak juga ini, klik judulnya.Dana Rp 200 Milyar Dari Sebuku Group, Tak Serupiah Pun untuk Pulau Laut Tengah.
Di baliho yang terpampang jelas itu ditulis 'Program CSR' ini juga menjadi satu pertanyaan besar; apakah ini merupakan dari dana kompensasi atau dari CSR. Kalau itu memang dana CSR pertanyaannya kenapa daerah Ring 1 belum mendapat bantuan sebagai daerah terdampak.
"Ironis. Pulau Laut; Tengah, Timur, Selatan dan Barat tidak ada perencanaannya, makanya tidak dapat jatah dari dana kompensasi. Dasar kada kawa dikarasi urang harat. Selamat tinggal Pulau Laut," ungkap seorang Aktivis LSM di Kotabaru skeptis. (DBG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.