Seolah tak mau ketinggalan untuk melengkapi souvenir bagi para pengunjung ke objek wisata Pulau Burung, warga disana pun berkreasi dengan memproduksi kain sasirangan dengan motif yang terkait dengan objek wisata tersebut.
Para warga Desa Pulau Burung membuat tenunan bercorak objek wisata melalui kain sasirangan yang diantaranya bermotif pohon Mangrove (Bakau), yang mana andalan di Pulau Burung tersebut adalah wisata hutan Mangrove yang menjadi daya tarik para pengunjung.
Agar para pengunjung pulang tanpa kenang-kenangan maka warga pun membuat souvenir atau cenderamata berupa sasirangan.
Menurut Samsu Baco, warga Pulau Burung, kain sasirangan tersebut dibuat berukuran 1 meter kali 2 meter.
"Proses pembuatannya dalam 1 hari bisa menghasilkan 1 lembar yang harganya sebesar Rp 150 ribu," ungkap Samsu Baco yang juga adalah seorang Penggiat Lingkungan terkait hutan Mangrove.
Kain sasirangan buatan warga Desa Pulau Burung ini menurut Samsu Baco bisa pula motifnya sesuai pesanan.
"Beberapa waktu lalu kami mengantar pesanan sebanyak 30 lembar untuk PT Batulicin Enam Sembilan," tutup Samsu Baco. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.