Satu diantara yang mengecewakan adalah dimundurkannya jadwal Puncak Acara Hari Nusantara yang rencananya digelar pada tanggal 13 Desember menjadi 15 Desember 2014, diduga kurang siapnya Kabupaten Kotabaru sebagai Tuan Rumah.
Diungkapkan oleh Yudi, seorang partisan Nusantara Ekspo dari Kabupaten Balangan yang merasa kecewa dengan mundurnya acara puncak Harnus.
"Kami merasa kecewa, karena sudah mempersiapkannya selama 12 jam penuh termasuk ijin dari Pemda. Seharusnya sudah klir tanggal 13, namun ditunda dan akhirnya terpaksa hanya bisa mengikuti sesuai regulasi yang ada," keluh Yudi.
Partisan dari Jakarta, Sri juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, diduga dengan ketidaksiapan Kotabaru sebagai Tuan Rumah membuat acara tersebut tertunda.
"Semuanya menjadi berantakan, karena akomodasi dan transport yang tadinya kita beli tiket pesawat untuk kepulangan tanggal 15 akhirnya tertunda. Besok malam kami harus mencari alternatif transport jalur darat dari Kotabaru-Banjarmasin, supaya proses transportasi Banjarmasin-Jakarta tidak terganggu atau kena penalti," ungkapnya.
Terkait ketidaksiapan Kotabaru sebagai Tuan Rumah Harnus, seorang anggota Komisi II DPRD Kotabaru yang enggan namanya disebut mengatakan, ketidaksiapan tersebut akibat tidak sinkronnya anggaran yang diturunkan oleh Pemerintah Pusat dan Propinsi ke Kabupaten Kotabaru.
"Memang sih Kotabaru sebagai Tuan Rumah, tapi itu acaranya Propinsi dan anggarannya pun dari sana. Kita cuma menyediakan tempat saja," ujarnya.
Humas Pemda Kotabaru pun mengakui kekurang-siapan tempat acara Harnus, hanya saja menurutnya setelah palu anggaran diketok barulah Pemda Kotabaru diberitahu.
"Seandainya sebelum ketok palu kita diberitahu, kita akan anggarkan APBD Murni untuk pelaksanaan pembangunan tempat kegiatannya," sebutnya.
Kekurang-siapannya Kabupaten Kotabaru menjadi Tuan Rumah pelaksanaan Hari Nusantara juga disuarakan oleh Humas Kemendagri, ketika diminta keterangannya saat menantikan kedatangan Mendagri, Tjahyo Kumolo di Bandara Bersujud Tanah Bumbu, Minggu (14/12/14).
"Diperkirakan persiapannya baru sekitar 80 persen, namun pembenahan dan penyelesaiannya tetap berlanjut," ujarnya.
Pantauan di lokasi acara menjelang acara puncak, panggung Siring Laut pun masih bertempelkan papan penyangga semen dan tampak baru saja dikerjakan. Selain itu, ornamen hiasan di kantor Bupati Kotabaru juga baru dikerjakan pemasangannya, padahal puncak acara sudah di depan mata.
Pada saat hari puncak tak sedikit warga yang kecewa. Mereka yang ingin mendekati panggung utama dilarang oleh para Petugas. Terdapat pula puluhan warga yang ingin melihat dari Pelabuhan Panjang milik PT Pelindo III, juga dihalangi oleh para Petugas.
"Kemarin waktu gladi bersih kita diperbolehkan saja memasuki Pelabuhan Panjang, hari ini kok dilarang," ungkap beberapa warga yang mencoba membujuk Petugas namun gagal.
Para warga yang bermaksud ke Pelabuhan Panjang tersebut dikarenakan lokasi pelabuhan sangat dekat dengan lokasi panggung utama dimana Presiden Jokowi berada.
"Maaf, bapak ibu, kalian tidak boleh masuk karena dikuatirkan bangunan pelabuhan nantinya tidak kuat menampung beban jika banyak yang masuk," ungkap seorang Petugas yang berjaga di jalan masuk pelabuhan.
Seorang Anggota DPRD Kotabaru dari Bagian Anggaran, Deni Hendro Kurnianto, saat dikonfirmasi terkait ada tidaknya anggaran untuk Hari Nusantara, mengaku tak mengetahuinya dikarenakan ia baru duduk sebagai Anggota DPRD Kotabaru.
"Kami tak mengetahuinya, itu mungkin anggaran tahun 2014, sedangkan kami ini berkerja untuk periode 2015-2019," ujar Deni. (JCO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.