Hal itu menurut yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu melalui Kepala Seksi P2M, Nurliana, S.SIT, beberapa waktu lalu.
"Tercatat pada September 2014 dilakukan VCT (Voluntari Conseling and Testing HIV) Mobile di lokalisasi Kapis Lama dan Kapis Baru, setelah dilakukan pemeriksaan pada 159 sampel ditemukan 8 kasus positif, sedangkan kawasan lainnya yang juga melakukan kegiatan serupa seperti kawasan Kecamatan Satui dan Kecamatan Batulicin tidak ditemukan kasus HIV," ungkapnya.
Selain itu yang menjadi penyebab rawannya virus HIV di Kabupaten Tanah Bumbu yakni, melihat dari letak geografis Kabupaten Tanah Bumbu yang sangat mudah diakses dari kota besar, telah memiliki prevelensi lebih dari 5 persen seperti Surabaya, Makassar, dan Samarinda dengan mobilitas penduduk yang tinggi.
Kemudian maraknya industri dan pertambangan yang kadang disertai dengan munculnya perilaku beresiko, serta perubahan pola budaya yang permisif terhadap perilaku seks tidak aman dan maraknya penggunaan NAPZA merupakan bagian penyebab munculnya virus tersebut.
"Upaya penanggulangan HIV/AIDS yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, kini terus melakukan kegiatan penyuluhan tentang pencegahan, penularan dan pengobatan HIV/AIDS & IMS (Infeksi Menular Seksual) pada kelompok wanita pekerja seks dan waria di lokalisasi, hotel dan salon di Kecamatan Simpang Empat yang dilakukan dalam 3 bulan sekali," jelasnya.
Ditambahkannya, "selain itu lagi, kami juga melakukan penyampaian informasi tentang pencegahan HIV/AIDS pada remaja Sekolah SLTP dan SLTA di Kabupaten Tanah Bumbu dan brekerjasama dengan Komite Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tanah Bumbu." (Rel)
Editor : Imi Suryaputera
Akar permasalahan :
BalasHapus1. Kenapa penyakit HIV banyak, karena banyaknya transaksi seks bebas dan Narkoba.
2. Kenapa masih ada transaksi seks bebas dan anrkoba.Karena kepedulian minim , ekonomi sulit serta pengetahuan yg kurang.
3. Kenapa bisa seperti itu , karena kita hadapi krisis moral dan ekonomi serta kalah saing SDM dalam persaingan lapangan kerja.bukan disuguhkan hiburan serta kemewahan para pemimpin.