Hampir di seluruh ruas jalan yang ada di dalam kota Kotabaru tak bisa dipergunakan oleh para pejalan kaki. Trotoar yang sudah sempit digunakan oleh para PKL, toko-toko, dan untuk pot bunga. Selain itu lahan parkir yang menggunakan badan jalan turut menambah sempitnya jalan umum.
Wakil Ketua LSM Formula (Forum Masyarakat Peduli Lingkungan) Kotabaru, H. Abdul Gafar mengungkapkan kondisi kota Kotabaru sangat semrawut. Dan ia mengimbau agar pihak terkait melakukan penertiban.
"Pihak terkait mestinya melakukan penertiban terhadap bangunan yang berada dalam kota agar letaknya mundur dari posisi sekarang untuk memberikan ruang yang agak lebar bagi badan jalan. Mestinya meniru apa yang dilakukan oleh pihak Pemkab Tanah Bumbu," ungkap H. Abdul Gafar.
Adapun Kasatpol PP Kabupaten Kotabaru, Taufik Rivani secara normatif mengungkapkan, para PKL yang berjualan menggunakan trotoar itu dikarenakan tempat mereka berjualan sebelumnya di Siring Laut sedang dilakukan pembenahan terkait akan adanya perayaan Hari Nusantara pada Medio Desember mendatang.
"Mereka sudah mendapat ijin dari pihak Dinas Pariwisata. Namun demikian mereka tetap kami pantau," ucap Taufik Rivani.
Meski sudah dilakukan penertiban terhadap para PKL beberapa waktu lalu oleh Satpol PP dengan dibantu Kepolisian, tapi tampaknya penertiban tersebut bersifat setengah hati. Buktinya tetap saja trotoar dipergunakan bukan untuk para pejalan kaki sebagaimana mestinya. (Wan)
Editor : Imi Suryaputera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.