Badai Terjang Ratusan Bagan di Kotabaru - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Jumat, 08 Agustus 2014

    Badai Terjang Ratusan Bagan di Kotabaru

    Jurnalisia, Ratusan bagan nelayan Desa Sarangtiung Kotabaru hancur diterjang angin kencang yang disertai hujan lebat, Rabu (06/08/14) lalu.

    Menurut seorang nelayan, Kaspul kepada kru media ini mengatakan, angin kencang yang menghancurkan bagan mereka tersebut datang ketika mereka akan pulang usai mencari ikan pada malam harinya.

    "Untung kami sudah selesai beraktivitas dan cepat pulang," ungkap Kaspul.

    Masih menurut Kaspul, sebagian nelayan yang tak sempat pulang, yang masih berada di bagan, bergegas mengamankan peralatan seperti jaring, tali dan mesin genset.

    Kepala Desa Sarangtiung, Abdul Mulud membenarkan telah terjadi badai yang merobohkan ratusan  bagan penduduk desanya.

    "Terjadinya sekira pukul 04.00 dini hari waktu setempat.Untuk sementara sudah ada 1 RT yang melaporkan kerusakan bagan sebanyak 25, masih ada 10 RT lagi yang belum melapor, dan diiperkirakan bagan yang rusak di Desa Sarangtiung berjumlah 200," ungkapnya.

    Ditambahkannya, total kerugian keseluruhan mencapai milyaran rupiah.

    "1 bagan harganya sekitar Rp 25 juta, dan para warga berharap agar pemerintah setempat bisa memberikan bantuan peralatan bagan seperti jaring, tali dan mesin genset. Selain itu juga, warga juga meminta kebijakan Pemda setempat agar diperbolehkan mengambil kayu Bakau, Api-Api dan kayu Halaban untuk membangun bagan," ujarnya.

    Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Kotabaru, Drs. Tri Basuki Rachmad mendengar adanya bencana yang sudah menghancurkan ratusan bagan di Desa Sarangtiung tersebut, langsung melakukan koordinasi dengan Dinas terkait untuk cek lapangan.

    "Disana memang termasuk daerah rawan yang sering terkena gelombang Angin Timur Tenggara. Bila dibantu tahun ini, tidak boleh lagi dibantu tahun depan, jadi harus ada antisipasinya," sebut Tri Basuki.

    Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kotabaru, Ir. Talib, MAP  mengemukakan, tahun ini hanya ada 1 program bantuan bagan, namun jika nanti kondisi di lapangan cukup parah, maka pada Tahun 2015 akan diprioritaskan bantuan disana.

    "Kami sudah merencanakan mengganti dengan bagan apung, tapi mereka tidak berminat. Sementara kami menunggu laporan dari nelayan, setelah ada laporan dalam bentuk data kerusakannya, kita langsung laporkan ke Propinsi dan Pusat," jelasnya

    Ditambahkan Talib, Desa Sarangtiung sudah ditetapkan sebagai Desa Inovasi nelayan. Diantaranya adalah pengembangan teknologi dari Kemenristek seperti mesin Genset dan lampu yang menggunakan tenaga surya untuk mengangkat jaring bagan.

    "Sebenarnya Kartu Nelayan yang sudah kami berikan itu ada layanan telepon, jadi kapan saja bisa dihubungi untuk mengetahui kondisi cuaca, karena layanan itu kerjasama KKP dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)," pungkasnya. (Wan/MIZ)


    Editor : Imi Suryaputera


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...