Asia Tenggara adalah rumah bagi sejumlah bangunan gereja terbesar di dunia, yang mencerminkan sejarah panjang Kekristenan di wilayah ini dan jemaat perkotaannya yang kuat.
Di urutan teratas adalah Gereja Graha Bethany Nginden di Surabaya, Indonesia, dengan kapasitas yang mengesankan yaitu 30.000 jemaat, menjadikannya bangunan gereja terbesar di Asia Tenggara. Di urutan kedua adalah Katedral Messiah di Jakarta, yang dapat menampung 8.000 jemaat, diikuti oleh Iglesia ni Cristo Central Temple di Filipina dengan kapasitas 7.000 jemaat.
Dominasi Indonesia dan Filipina di 3 Besar menyoroti bagaimana kota-kota besar di Asia Tenggara berfungsi sebagai pusat keagamaan dan budaya. Kota-kota seperti Surabaya dan Jakarta bukan hanya pusat ekonomi tetapi juga titik fokus untuk pertemuan keagamaan berskala besar, menarik jemaat dari seluruh wilayahnya. Demikian pula, Metro Manila di Filipina menonjol dengan beberapa gereja besar dalam daftar tersebut, menunjukkan bagaimana iman tetap terjalin erat dalam kehidupan perkotaan.
Di luar 3 kota teratas, kota-kota seperti Singapura, Semarang Indoensia, dan Dili Timor Leste, bersama dengan berbagai lokasi di Filipina, terus memiliki bangunan gereja besar yang menampung ribuan jemaat. Struktur-struktur ini lebih dari sekedar tempat ibadah; mereka adalah landmark yang membentuk identitas kota dan kehidupan masyarakat di seluruh Asia Tenggara. Bersama-sama, mereka mencerminkan bagaimana kota-kota yang berkembang di kawasan ini terus mengakomodasi komunitas keagamaan yang besar dan dinamis di samping perkembangan perkotaan yang pesat. ©Jurnalisia™
👀 7888


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.