Bahasa l Ayo Belajar Basa Banjar (22), Penggunaan Kata "Cangkal" - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Sabtu, 04 Mei 2024

    Bahasa l Ayo Belajar Basa Banjar (22), Penggunaan Kata "Cangkal"

    Assalamu alaikum warahmatullah wa barakatuh.
    Para pembaca dimana pun berada di seluruh Indonesia, di mancanegara khususnya di Kalimantan terutama Kalsel.

    Kali ini kita akan membahas penggunaan satu kata dalam Bahasa (Basa) Banjar yakni kata "cangkal".

    Kata "cangkal" ini biasanya digunakan oleh penutur Basa Banjar Dialek Pahuluan dan Batang Banyu, maupun Dialek Kuala.

    "Cangkal" arti dan maknanya adalah "tekun" dalam Bahasa Indonesia. "Cangkal" ini menggambarkan seseorang atau lebih akan ketekunan upaya maupun usaha yang pantang menyerah untuk mencapai tujuan akhirnya. 

    Misalkan; "Cangkal haja kada mayu gasan hidup nyaman amun kada badu'a." (Tekun saja tidak cukup untuk hidup enak jika tidak berdoa).

    "Dasar cangkal inya nintu bagawi kada sing ampihan." (Memang tekun dia itu berkerja tanpa berhenti).

    "Amun ikam kada cangkal bagawi jangan harap hidup ikam pacang nyaman." (Jika kamu tidak tekun berkerja maka tak bakal hidupmu enak).

    "Lihati sidin nintu barakat cangkal am bausaha makanya sugih." (Lihat dia itu karena tekun berusaha sehingga jadi kaya).

    Nah, itulah sejumlah contoh penggunaan kata "cangkal" dalam Basa Banjar. Selain itu terdapat kata lainnya yang arti, makna dan maksudnya kurang lebih sama dengan "cangkal" yakni kata "tugul" dan "saing" yang biasanya lebih banyak digunakan oleh penutur Dialek Pahuluan. Jadi cuma mengganti kata "cangka" dengan "tugul" dan "saing" maka arti kalimatnya sama saja.

    Kami berharap ini berguna bagi yang tertarik mempelajari Basa Banjar, dan kami berharap pula untuk bisa berbahasa Banjar maka harus cangkal, atau tugul dan saing mempelajarinya. 😊. ©Jurnalisia™
    👀 5262

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda