Ironis. Kalau saja pelayanan jasa penyeberangan (ferry) yang dikelola oleh pihak swasta tak menaikkan tarifnya pada Juni 2022 mendatang. Sementara itu justru pihak PT ASDP sudah mengumumkan kenaikan tarif ferry pada 10 Juni 2022 mendatang, padahal semua tahu kalau PT ASDP ini merupakan perusahaan milik negara yang nota bene dibiayai dari duit rakyat, dan lebih mengedepankan pelayanan daripada bisnis yang profitable.
Tarif pelayanan penyeberangan dari Pelabuhan Batulicin Tanah Bumbu ke Pelabuhan Tanjung Serdang Kotabaru dan sebaliknya akan mengalami kenaikan dimulai pada 10 Juni 2022 mendatang. Alasan menaikkan tarif ferry tersebut adalah dikarenakan biaya operasional dan perawatan armada yang sangat tinggi; ini yang dikatakan Manajer PT ASDP Batulicin, Zainal Abidin ke media ini beberapa hari lalu.
Sementara itu sejumlah warga mengungkapkan belum ada kenaikan tarif di pelayanan penyeberangan di Pelabuhan Tarjun ke Pelabuhan Stagen dan sebaliknya. Dan hingga kini belum ada informasi dari pihak pengelola Ferry Tarjun - Stagen itu yakni PT Benua Raya Khatulistiwa (BRK), perusahaan swasta; akan ikut menaikkan tarif pula seperti PT ASDP.
"Tarif ferry naik bukan saya sendiri kok yang kena," komentar seorang warga tak perduli.
"Lewat ferry Tarjun saja tarifnya tetap, itu namanya bermasyarakat ferry Tarjun," ujar warga lainnya.
Sedangkan terdapat pula warga lainnya yang menghubungkan antara kenaikan tarif ferry dengan bakal diikuti oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.