Hasil Sidang Panitia Persiapan Kemerdekan Indonesia (PPKI) II pada 19 Agustus 1945 menghasilkan 2 keputusan yakni; membentuk 12 Kementerian dan 4 Menteri Negara, dan membentuk Pemerintahan Daerah, Indonesia dibagi menjadi 8 Propinsi yang dipimpin oleh seorang Gubernur.
Tahukah Anda apa saja 8 propinsi awal itu ? Simak di bawah ini.
- Propinsi Sumatera, beribukota di Medan, dipimpin oleh Gubernur Tengku M. Hasan, seorang Anggota PPKI. Pada tahun 1948 Propinsi Sumatera dimekarkan menjadi 3 propinsi; Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan Sumatera Selatan.
- Propinsi Jawa Barat, ibukota Bandung, Gubernurnya Mas Sutardjo Broto Hadikoesoemo, Anggota PPKI. Pada 1959 dimekarkan menjadi 2 propinsi; Jawa Barat dan DKI Jakarta.
- Propinsi Jawa Tengah, ibukota Semarang, Gubernur Raden Pandji Soeroso, Anggota PPKI.
- Propinsi Jawa Timur, ibukota Surabaya, Gubernur Raden Mas Tumenggung Soerjo, Inilah propinsi yang belum dimekarkan hingga saat ini.
- Propinsi Sunda Kecil, ibukota Singaraja, Gubernur I Gusti Ktut Pudja, Anggota PPKI. Pada 1954 berganti nama menjadi Propinsi Nusa Tenggara yang bertahan hingga tahun 1958; dimekarkan menjadi Propinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
- Propinsi Kalimantan, ibukota Banjarmasin, Gubernur Pangeran Muchammad Noor. Pada 1957 dimekarkan menjadi Propinsi Kalsel, Kalbar dan Kaltim. Propinsi Kalimantan merupakan propinsi terbesar di awal kemerdekaan.
- Propinsi Sulawesi, ibukota Makassar, Gubernur Sam Ratulangi. Pada 1960 dimekarkan menjadi 2 propinsi; Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
- Propinsi Maluku, ibukota Ambon, Gubernur Johannes Latuharhary. Dimekarkan pada 1999 menjadi 2 propinsi; Propinsi Maluku dan Maluku Utara.
Nah, itulah propinsi-propinsi awal pasca kemerdekaan RI yang mengalami pemekaran sehingga menjadi 34 propinsi sekarang ini. ©Jurnalisia™


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.