Editorial | Keyakinan Parpol di Pilkada 2020 - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Sabtu, 29 Februari 2020

    Editorial | Keyakinan Parpol di Pilkada 2020

    Perhelatan demokrasi di daerah tinggal menunggu beberapa bulan ke depan khususnya di Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu; 2 kabupaten yang bertetangga dan asalnya bersatu.

    Baik di Kotabaru maupun Tanah Bumbu KPUD-nya telah menerima pendaftaran masing-masing 2 pasangan Bakal Calon Kepala Daerah dari Jalur Perseorangan yang telah dinyatakan memenuhi syarat dukungan; di Kotabaru yakni Pasangan Burhanuddin - Bahruddin dan Pasangan Yandi Kamitono - Agusaputra Wiranto, sedangkan di Tanah Bumbu adalah Pasangan Mahyudin MKC - Endro Setyo Adi dan Pasangan Mila Karmila - Zainal Arifin.

    Bakal Calon Kepala Daerah dari Jalur Parpol belum ada yang mendaftar ke KPUD dikarenakan tenggat waktu pendaftaran masih cukup lama, atau mereka sedang baku atur di internal parpol maupun dengan parpol lainnya.

    Di Kotabaru yang santer sudah berpasangan adalah dr. Zairullah Azhar dengan Zulkipli, AR; pasangan beda parpol, dr. Zairullah Azhar berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sedangkan Zulkipli, AR dari PDIP.

    Yang menggelitik dari Pasangan Bakal Calon Kepala Daerah tersebut adalah posisi yg terbalik dimana PDIP selaku pemenang Pemilu Legislatif di Kotabaru dengan 7 kursi di DPRD, bisa mengusung seharusnya sepasang kadernya, tapi seperti yang sudah diketahui malah PKB yang tampaknya lebih yakin memasang kadernya untuk Bakal Calon Bupati ketimbang PDIP yang berada di posisi Bakal Calon Wakil Bupati, tapi kita tunggu saja siapa tahu ada perubahan sebelum batas waktu pendaftaran.

    Tak beda dengan yang terjadi di Tanah Bumbu, PDIP menjadi jawara di Pemilu Legislatif 2019 dengan meraih 13 kursi di DPRD Tanah Bumbu; meninggalkan jauh para Parpol pesaingnya. Dengan perolehan kursi yang sangat signifikan dan tentu juga perolehan suara, PDIP di Tanah Bumbu semestinya sangat percaya diri mengusung sepasang kadernya untuk maju di kontestasi Pilkada 2020 ini. Tapi ternyata seperti yang sudah ditetapkan oleh DPP PDIP; mereka memasangkan kadernya yang dianggap terbaik justru dengan figur yang nyaris tak dikenal publik yang bukan merupakan kader dan juga bukan dari kalangan politisi.

    Ada apa dengan Parpol pemenang Pemilu Legislatif baik di Kotabaru dan Tanah Bumbu ini (?) Seolah tak memiliki keyakinan akan memenangkan pertarungan di kontestasi Pilkada (?) Apakah mereka berpikir tentang massa mengambang (floating mass) yang lebih memilih figur ketimbang Parpol yang berbasis kader dan simpatisan (?)
    Apakah ini bukan semacam blunder oleh Parpol bersangkutan yang akan memicu ketidakpercayaan para kader dan simpatisan sendiri terhadap Parpol-nya (?) Semua akan kembali kepada penilaian masing-masing para calon pemilih baik dari kader, simpatisan maupun pemilih biasa yang apatis terhadap yang namanya politik. (ISP)

    ----------©----------
     

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...