
Misransyah, warga Desa Sigam resah setelah melihat langsung lokasi pengambilan air baku oleh PDAM di sungai di Desa Tirawan.
Menurut Misransyah dari pantaunya di lapangan air tidak layak diminum karena banyaknya sampah dan pembuangan kotoran langsung ke sungai.
Menanggapi keluhan dan keresahan warga tersebut, Humas PDAM Kotabaru, Syarwani,SE yang ditemui di Laboraturium PDAM di Gunung Relay mengatakan pihaknya sudah mengetahuinya.
Menurut Syarwani, air baku yang diambil dari sungai itu sudah melalui proses pengolahan hingga bebas dari bakteri.
Syarwani juga meyakinkan kepada masyarakat daerah distribusi IPA Gunung Tirawan air sudah bebas bakteri karena sudah diolah.
Syarwani juga mengakui saat ini tidak ada studi kelayakan terkait pengambilan air baku dari sungai yang kotor ini, karena ini hanya antisipasi penambahan debit air alternatif. Untuk ke depannya menurut Syarwani untuk studi kelayakan bisa saja diadakan.
Ditanya kenapa tidak mengambil air baku diatasnya yang jauh dari pemukiman masyarakat, Syarwani mengatakan volumenya kecil dan juga kendalanya jauh dari pengolahannya. Dengan dasar itulah pihak PDAM mengambil air baku yang di bawahnya karena air baku tetap diolah.
Syarwani mengakui pihaknya memang belum berkoordinasi dengan pihak Desa. Pihaknya langsung berkoordinasi ke Bupati dan Sekdakab sehingga mungkin belum sampai ke pihak desa.
Adapun Embung Tirawan saat ini sudah tidak bisa lagi dimanfaatkan airnya karena sudah kering. (DBG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.