Politisi PAN Kalsel, Orang Kalimantan Harus Protes Atas Konpensasi PT PLN - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Rabu, 07 Agustus 2019

    Politisi PAN Kalsel, Orang Kalimantan Harus Protes Atas Konpensasi PT PLN


    Lebay.

    Itulah 1 kata yang sangat pantas ditudingkan ke para konsumen PT PLN di Pulau Jawa. Karena mati listrik saja mereka sudah minta ganti rugi.

    Pelaksana Tugas Direktur Utama PT PLN Persero, Sripeni Inten Cahyani memastikan PLN akan memberikan ganti rugi kepada masyarakat di wilayah Pulau Jawa yang listriknya padam.
    Ganti rugi ini berupa pengurangan atau penggratisan tarif listrik.

    Padahal di Pulau Kalimantan yang mana merupakan penghasil batubara yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik di Pulau Jawa, selama ini belum pernah protes apalagi sampai minta ganti rugi atas pemadaman listrik oleh PT PLN.

    Sebut saja warga Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru di Kalsel yang menjadi tempat penambangan batubara, urusan mati listrik bahkan sudah menjadi hal yang dianggap biasa, dan sangat merugikan sekali, namun protes mereka cukup terbaca di media sosial sebagai keluhan tanpa ada minta ganti rugi.

    Pemadaman listrik yang sering kali tanpa pemberitahuan tak sedikit yang merusak peralatan elektronik milik warga, meski demikian mereka cuma menggerutu tanpa minta ganti rugi ke pihak PT PLN.

    "Orang Kalimantan mesti protes kalau yang terdampak dari pemadaman listrik diberi kompensasi. Kita di Kalimantan tidak pernah diberikan kompesasi gara-gara byarpet PLN," ungkap M. Iqbal Yudiannoor, Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) dengan geram.

    Ditambahkannya, gara-gara cuma 1 hari mati listrik mereka minta kompensasi dan akan dibayarkan senilai Rp 839 milyar untuk 21.9 juta pelanggan.

    "Saya minta media nasional memberitakan masalah ini. Kalau perlu konferensi pers pun boleh saya siap. Kita protes dong sebagai orang Kalimantan kok enak banget orang di Pulau Jawa dapat konpensasi," tutup M. Iqbal. (Red)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...