![]() |
| Syahrani, S.Ag |
Keuangan Pemkab Kotabaru tahun 2019 tampaknya akan kembali bermasalah alias defisit. Hal ini tidak bisa dilihat secara parsial apalagi hanya alasan transferan Pemprop dan Pemerintah Pusat mengalami keterlambatan, dan mungkin tidak dapat transferan sama sekali. Pertanyaannya apakah alasan tersebut benar-benar menjadi alasan konstruktif-solutif untuk merespon keuangan daerah hari ini, mengingat kepemimpinan sebelumnya tidak pernah mengalami defisit berturut-turut (?) Oleh karena perlu dilakukan pendalaman investigasi dari BPK RI dan KPK RI agar masyarakat dapat mengetahui yang sesungguhnya terjadi, ini juga wujud dari transparansi Keterbukaan Informasi Publik.
Baru-baru ini juga Pemkab Kotabaru dapat 'konon' katanya penghargaan, yang sering dibanggakan oleh Pemkab di setiap acara-acara resmi kedaerahan tanpa sedikitpun merasa ada masalah. Sebut saja predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI perwakilan Propinsi Kalimantan Selatan.
Saya kira Pemkab harus berhati-hati soal ini karena saya dapat bocoran informasi terkait inti point-point catatan BPK RI Perwakilan Propinsi Kalimantan Selatan tersebut tentang keuangan 2018 lalu, cukup mengagetkan tapi tidak layak saya paparkan disini.
Meraih WTP itu bukan tanda suatu daerah bebas dari masalah keuangan, karena kita bisa lihat di beberapa daerah di Indonesia, ada yang meraih WTP tapi beberapa hari kemudian, pemimpinnya diciduk oleh KPK. Hal ini adalah bukti nyata peraih WTP bukan tanda bersih dari tindak pidana korupsi.
Sebaiknya Pemkab Kotabaru untuk APBD 2020 benar-benar melakukan penyisiran pembelanjaan jangan sampai banyak anggaran 'siluman', karena kalau salah-salah bisa terseok-seok apalagi kalau berkutat pada anggaran yang ditinggikan tapi kualitasnya minim. Jangan banyak berimaginasi dalam menyusun anggaran tapi lupa dari mana dan bagaimana cara mendapatkan duitnya.
*Penulis : Syahrani, S.Ag, Aktivis IDE Jakarta. Isi tulisan telah mengalami proses edit menyesuaikan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar baik kalimat maupun penulisan/ejaan, dan isi tulisan sepenuhnya jadi tanggungjawab Penulis.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.