Inilah realitas wajah pendidikan yang ada di depan mata kita. Semangat belajar dan mengajar masih terkendala oleh sarana dan prasana.
Adalah SMPN 7 Kotabaru yang baru sekitar 2 tahun ditempati dengan jumlah siswa 83 orang serta 10 guru pengajar yang berada masih didalam kota tepatnya di Desa Hilir Muara sangat minim sarana ruang kelas sehingga pihak sekolah memanfaatkan ruang perpustakaan dan mushala sebagai ruang belajar. Tidak itu saja ruang guru pun harus dibagi dua agar pelajar bisa belajar dengan nyaman dengan kondisi yang kurang.
Saat apel pagi Senin pun para pelajar harus berjajar di jembatan dan depan kelas. Semangat belajar tentunya harus diimbangi dengan sarana dan prasarana yang mendukung.
Ironi di tengah gencarnya meningkatkan mutu dan meningkatnya alokasi anggaran untuk pendidikan sekolah ini masih penuh keterbatasan.
"Hingga kini belum ada kunjungan dari instansi terkait untuk melihat kondisi sekolah kami," ungkap Nor Anisah, Kepala Sekolah SMPN 7 Kotabaru.
"Sebenarnya sekolah ini didukung banyaknya sekolah dasar di sekitar SMPN 7 namun karena sarana dan prasarana sehingga kurang banyak orangtua memasukkan anak mereka kesini tapi ke sekolah lainnya," keluh Nor Anisah lebih lanjut.
Kepala Dinas Pendidikan Kotabaru, Selamat Riyadi, yang ditemui seusai coffee morning bersama Bupati mengatakan sarana dan prasarana akan segera ditambah, khusus ruang kelas tahun 2020 akan dianggarkan. (DBG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.