![]() |
| courtesy : jaringnews.com |
Itulah omelan dari tak sedikit ibu rumah tangga di wilayah Kecamatan Simpang Empat Tanah Bumbu yang masih menggunakan BBM jenis Minyak Tanah (Mitan) untuk keperluan rumah tangga.
Menurut keterangan beberapa ibu rumah tangga, meski jenis BBM Mitan bukan yang termasuk subsidinya dikurangi, harganya selain cukup mahal, juga cukup sulit ditemukan di penjual eceran; harganya mencapai hingga Rp 10 ribu per liter, lebih mahal daripada harga BBM jenis Premium (Bensin) Bersubsidi.
Dibandingkan Bensin jika tak bisa didapatkan di SPBU, keberadaannya sangat banyak dijual di kios-kios pengecer di tepi jalan. Sedangkan Minyak Tanah biasanya dibeli warga melalui mobil tangki penyalur dari Pangkalan Minyak Tanah yang memasok ke umum sekali dalam sebulan. Harga Mitan jika dibeli dari mobil tangki penyalur adalah Rp 5 ribu per liter, yang mana tiap pembeli cuma dijatah sebanyak 5 liter.
Namun bukan rahasia lagi, jika Mitan yang disalurkan oleh mobil tangki tersebut lebih banyak dijual ke para 'Pelangsir' dengan harga sedikit lebih tinggi, lalu oleh Pelangsir itu dijual kembali ke beberapa kios Mitan dengan harga cukup mahal antara Rp 6.500 hingga Rp 8 ribu, makanya harga Mitan di kios eceran bisa mencapai Rp 10 ribu per liter, itupun sulit memperolehnya.
Kini antara Bensin dan Mitan dijual di kios eceran sama-sama seharga Rp 10 ribu per liter. Bedanya Bensin mudah diperoleh, sedangkan Mitan cukup sulit. (ISp)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.