Jurnalisia, Sementara hampir di seluruh bagian daerah di Indonesia terjadi unjukrasa menolak kenaikan harga BBM Bersubsidi, setidaknya 2 ratusan buruh perkebunan dari wilayah Kecamatan Pamukan Utara Kabupaten Kotabaru, justru menuntut kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK), Kamis (20/11/14).
Ratusan buruh tersebut mula-mula mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kotabaru, lalu kemudian ke gedung DPRD untuk bertemu Bupati, para Pejabat terkait, dan Ketua DPRD Kotabaru.
Bupati Kotabaru, Irhami Ridjani Rais di hadapan ratusan buruh itu sempat berbicara agak keras dan agak berang. Hal itu dikarenakan para buruh itu dianggap mengganggu suasana Kotabaru yang dijaga agar tetap kondusif menjelang pelaksanaan perayaan Hari Nusantara pada pertengahan Desember 2014 mendatang.
"Jika ada keperluan tidak perlu datang banyak-banyak begini, cukup perwakilan 10 atau 20 orang saja," berang Bupati Kotabaru yang dikenal agak temperamen itu.
Adapun Ketua DPRD Kotabaru, Hj. Alfisah, S.Sos, M.AP menyatakan mengakomodir tuntutan para buruh tersebut.
Robiansyah, Koordinator para buruh, terkait nada bicara Bupati yang menuding pihaknya dianggap seolah mengganggu kondisi Kotabaru, menyatakan bukan maksud mereka seperti yang ditudingkan Bupati Kotabaru tersebut.
"Kami datang kesini hanya untuk menuntut UMK," ujarnya. (Wan)
Editor : Imi Suryaputera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.