-H. Upi; tak ada jalan rugi bagi Panitia
Jurnalisia, Adanya pemberitaan berbagai media yang simpang siur terkait acara adat Mappanreritasi bulan lalu, Ketua Umum Panitia Mappanretasi Pagatan, Roswandi Salem, Senin (12/5/14) lalu, menyampaikan dirinya hanya mengelola tenda besar pameran dan penyediaan hiburan.
"Saya hanya mengelola tenda pameran dan penyediaan hiburan, selebihnya adalah urusan dan wewenang lembaga adat," sebut Roswandi.
Untuk pameran Panitia mengungkapkan telah menyediakan 2 tenda besar untuk tempat stand para SKPD dan pihak ketiga. Tenda tersebut disediakan dengan sistem sewa dengan harga Rp 450 juta per unitnya. Sedangkan tenda kerucut yang jumlahnya ratusan untuk para pedagang, adalah urusan dan kewenangan lembaga adat yang mengelolanya.
"Dari hasil sewa stand keseluruhan dari SKPD dan umum, kami berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 1,3 milyar, ditambah sumbangan pihak ketiga sebesar Rp 400 juta hingga keseluruhan jumlahnya mencapai Rp 1,7 Milyar," ungkap Roswandi.
Masih menurut Roswandi, selain sumbangan pihak ketiga berupa dana tunai, ada pula beberapa perusahaan yang berpartisipasi membantu penyediaan panggung, sound sistem dan artisnya, yakni PT BKW, PT Jhonlin Group dan PT BBU.
"Ke depan selain akan dibenahi pelaksanaannya, juga akan ditambah rekayasa budaya, serta partisipasi pihak ketiga akan kita tingkatkan keterlibatannya, baik pihak perusahaan maupun masyarakatnya," pungkasnya.
 |
| Roswandi Salem, Ketum Panitia Mappanreritasi |
"Saya hanya mengelola tenda pameran dan penyediaan hiburan, selebihnya adalah urusan dan wewenang lembaga adat," sebut Roswandi.
Untuk pameran Panitia mengungkapkan telah menyediakan 2 tenda besar untuk tempat stand para SKPD dan pihak ketiga. Tenda tersebut disediakan dengan sistem sewa dengan harga Rp 450 juta per unitnya. Sedangkan tenda kerucut yang jumlahnya ratusan untuk para pedagang, adalah urusan dan kewenangan lembaga adat yang mengelolanya.
"Dari hasil sewa stand keseluruhan dari SKPD dan umum, kami berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 1,3 milyar, ditambah sumbangan pihak ketiga sebesar Rp 400 juta hingga keseluruhan jumlahnya mencapai Rp 1,7 Milyar," ungkap Roswandi.
Masih menurut Roswandi, selain sumbangan pihak ketiga berupa dana tunai, ada pula beberapa perusahaan yang berpartisipasi membantu penyediaan panggung, sound sistem dan artisnya, yakni PT BKW, PT Jhonlin Group dan PT BBU.
"Ke depan selain akan dibenahi pelaksanaannya, juga akan ditambah rekayasa budaya, serta partisipasi pihak ketiga akan kita tingkatkan keterlibatannya, baik pihak perusahaan maupun masyarakatnya," pungkasnya.
Sebelumnya sempat diberitakan oleh beberapa media terkait pelaksanaan acara adat Mappanreritasi yang tidak untung. Keruan pemberitaan tersebut menuai reaksi dari berbagai pihak, termasuk seorang Wakil Ketua DPRD Tanah Bumbu, H. Supiansyah (H. Upi) yang waktu itu menanggapi pemberitaan.
"Tak ada rugi, tak ada jalan ruginya. Anggaran dari APBD saja sebesar Rp 1 milyar, ditambah sumbangan pihak ketiga yang cukup besar," tanggap H. Upi yang juga berencana akan memanggil pihak Panitia untuk mempertanggung jawabkan penggunaan dana APBD tersebut.
Hal senada juga diungkapkan oleh seorang Caleg Tanah Bumbu terpilih yang membenarkan tanggapan H. Upi. Menurutnya jalan untuk rugi itu sangat tipis. "Jika melihat situasi dan kondisi penyeleggaraan Mappanreritasi yang cukup meriah, Panitia dipastikan tidak rugi. Dari lahan parkir kendaraan bermotor saja pihak Panitia bisa meraih banyak pemasukan," sebutnya. (MIZ)
Editor : Imi Suryaputera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.