Sumber Air RSUD Tanah Bumbu Diduga Terkontaminasi - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Rabu, 19 Maret 2014

    Sumber Air RSUD Tanah Bumbu Diduga Terkontaminasi



    Jurnalisia-Tanah Bumbu,
    RSUD Tanah Bumbu, dr. H. Andi Abdurrahman Noor diduga melayani kebutuhan air bersih pasiennya dengan menggunakan air yang terkontaminasi dari sampah dan air bekas mandi mayat.

    Hal tersebut terungkap saat salah seorang awak media ini bersama salah seorang warga melakukan pemeriksaan di kolam air penampungan. Di kolam penampungan tersebut, air sampah dan air bekas mandi mayat juga ikut mengalir dan tertampung.

    Seorang warga, HM. Zaini menyebut, air di penampungan RSUD tersebut diambil dari parit yang aliran  airnya berdekatan tempat penumpukan sampah dan bangunan memandikan mayat, hingga diduga air tersebut juga ikut mengalir ke penampungan.
    Memang pada prosesnya, air tersebut ditampung dulu, kemudian disaring dan diolah dengan berbagai tahapan hingga menjadi bersih, namun tetap saja masyarakat akan jijik bila tahu asal air yang ditampung.

    Direktur RSUD Tanah Bumbu, dr Darudewo melalui saluran seluler, Senin (17/103/14) menjelaskan sudah lama pihaknya tidak mengambil air lagi dari kolam penampungan, apalagi sampai menyedotnya dari parit.
    "Silakan cek air yang kami gunakan. Air yang kami pakai sudah diperiksa dan di lab di BLHD, hasilnya bersih dan layak dipergunakan", sebutnya.

    Ditambahkan oleh dr Darudewo, adanya tudingan tersebut diduga karena pihak Rumah Sakit tidak lagi berlangganan dan memutuskan kerjasama penyediaan air dengan seorang warga itu.
    "Dulu kita memang berlangganan air dengan membayar sebesar Rp 500 ribu perbulannya, tapi berhubung dinaikkan drastis menjadi Rp 2 juta maka terpaksa kita hentikan," jelasnya lagi.

    Sementara HM. Zaini mengatakan, awalnya pihak Rumah Sakit mengambil air kolam miliknya selama 5 bulan, namun setelah dirinya minta kenaikan harga menjadi Rp 2 juta perbulan, lalu pihak Rumah Sakit memutuskan kerjasama. Padahal menurutnya, seandainya pihak RS mengajukan tawaran, harga tersebut bisa saja dikurangi. Bukannya bernegoisasi, pihak RS malah mengalihkan pipa sedotnya ke selokan yang airnya terkontaminasi sampah dan air bekas memandikan mayat.

    Sekdakab Tanah Bumbu, Drs Said Akhmad saat dikonfirmasi terkait terkontaminasinya sumber air RS tersebut malah kaget, karena ketika RS tersebut didirikan sudah dilengkapi dengan sarana penunjang sumur bor dan perangkat pengolahan limbah. "Nanti kita cek, soalnya RS itu sudah dilengkapi sarana penunjang kelengkapannya," kata Said Akhmad.

    Senada dengan Sekdakab, Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming saat ditemui di sela acara pelepasan Pawai Ta'aruf MTQ Nasional XI di Batulicin, Senin (17/03/14), menyebut bukan hal yang mustahil di jaman canggih ini air kotor bisa berubah menjadi air bersih. Dengan peralatan yang modern, pengolahan air bisa saja dilakukan. "Di Jakarta saja, air comberan bisa digunakan dengan melalui proses tahapan netralisasi dari peralatan modern. 
    Kita akan lihat dan cek ke lapangan nantinya, bagaimana proses pengolahan air RS tersebut, apalagi sudah diteliti dan dinyatakan netral oleh BLHD," ujarnya. (MIZ)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...