Jurnalisia-Kotabaru,
Empat Tahun masa kepemimpinan Irhami Ridjani selaku Bupati Kotabaru, tak satu pun janji yang ditepati pada warga Desa Rampa Cengal Pamukan Selatan.
Warga Desa Rampa Cengal menuding Irhami Ridjani adalah pembohong besar. Saat kampanye Pilkada Tahun 2010 lalu, Irhami Ridjani di hadapan warga Desa Rampa Cengal berjanji untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat melalui penyediaan alat penerangan (listrik), bangunan sekolah SMPN, penyaluran air bersih dan perbaikan sarana jalan.
Menurut seorang warga Desa Rampa Cengal, Bahruddin yang juga merupakan salah seorang tim suksesnya waktu Pilkada dulu, "pernah dulu Irhami Ridjani di Desa Sampanahan dilempari telur busuk," ungkapnya.
Masih menurut Bahruddin, terkait masalah listrik, pernah dulu didatangkan beberapa unit alat penerangan berupa panel surya, tapi sayangnya warga disuruh membayar per Kepala Keluarga sebesar Rp 1 juta.
"Sama saja bohong, bila bantuan bersifat harus membayar," sebut Bahruddin.
Seorang ibu rumah tangga, Yani mengungkapkan sangat keberatan dengan beban biaya listrik mahal dari perusahaan swasta penyedia listrik.
"Tarif satu malam terkadang saya membayar Rp 7.500 sampai Rp 13.000. Tergantung banyak tidaknya pemakaian bola lampu dan alat elektronik lainnya," Sebut Yani yang pemakaian listrik di rumahnya cuma menggunakan 2 bola lampu dan 1 televisi berukuran kecil.
Dikonfirmasi Bupati Kotabaru, Irhami Ridjani Rais melalui Kasubbag Humas Pemberitaan Pemda Kotabaru, Febrianta Sitepu, Rabu (5/3/14) mengemukakan, pada waktu kunjungan Bupati Kotabaru ke Desa Rampa Cengal Kecamatan Pamukan Selatan beberapa bulan lalu.
"Melihat kondisi masyarakat disana belum memiliki jaringan listrik yang memadai dengan tarif listrik terjangkau, lalu timbul keprihatinan. Maka disampaikanlah kepada warga, ke depan nanti Bupati akan mengadakan jaringan listrik ke setiap rumah penduduk," sebut Febri.
Ditambahkannya,m"Bupati memang berkeinginan besar agar ada jaringan listrik ke tiap rumah penduduk. Oleh karena itu setibanya di Kotabaru, Bupati langsung berkoordinasi dengan pihak PLN Kotabaru."
"Informasi terbaru yang diperoleh, pihak PLN Kotabaru sudah melakukan pendataan ke rumah-rumah warga Desa rampa Cengal untuk disampaikan ke Kantor Wilayah PLN Kalsel-Teng. Rencana pembangunan jaringan listrik dalam bentuk PLTS. Jadi bukan hanya Desa Rampa Cengal saja yang didata, tapi semua desa yang tidak ada instalasi listrik sudah masuk usulan dari PLN Kotabaru," pungkas Febrianta Sitepu.
Apapun jawaban yang diberikan oleh Pemda Kotabaru, yang pasti hingga saat ini warga Desa Rampa Cengal tetap terbebani tarif listrik swasta yang lumayan mahal dan terbatas penerangannya. (Wan/MIZ)
Warga Desa Rampa Cengal menuding Irhami Ridjani adalah pembohong besar. Saat kampanye Pilkada Tahun 2010 lalu, Irhami Ridjani di hadapan warga Desa Rampa Cengal berjanji untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat melalui penyediaan alat penerangan (listrik), bangunan sekolah SMPN, penyaluran air bersih dan perbaikan sarana jalan.
Menurut seorang warga Desa Rampa Cengal, Bahruddin yang juga merupakan salah seorang tim suksesnya waktu Pilkada dulu, "pernah dulu Irhami Ridjani di Desa Sampanahan dilempari telur busuk," ungkapnya.
Masih menurut Bahruddin, terkait masalah listrik, pernah dulu didatangkan beberapa unit alat penerangan berupa panel surya, tapi sayangnya warga disuruh membayar per Kepala Keluarga sebesar Rp 1 juta.
"Sama saja bohong, bila bantuan bersifat harus membayar," sebut Bahruddin.
Seorang ibu rumah tangga, Yani mengungkapkan sangat keberatan dengan beban biaya listrik mahal dari perusahaan swasta penyedia listrik.
"Tarif satu malam terkadang saya membayar Rp 7.500 sampai Rp 13.000. Tergantung banyak tidaknya pemakaian bola lampu dan alat elektronik lainnya," Sebut Yani yang pemakaian listrik di rumahnya cuma menggunakan 2 bola lampu dan 1 televisi berukuran kecil.
Dikonfirmasi Bupati Kotabaru, Irhami Ridjani Rais melalui Kasubbag Humas Pemberitaan Pemda Kotabaru, Febrianta Sitepu, Rabu (5/3/14) mengemukakan, pada waktu kunjungan Bupati Kotabaru ke Desa Rampa Cengal Kecamatan Pamukan Selatan beberapa bulan lalu.
"Melihat kondisi masyarakat disana belum memiliki jaringan listrik yang memadai dengan tarif listrik terjangkau, lalu timbul keprihatinan. Maka disampaikanlah kepada warga, ke depan nanti Bupati akan mengadakan jaringan listrik ke setiap rumah penduduk," sebut Febri.
Ditambahkannya,m"Bupati memang berkeinginan besar agar ada jaringan listrik ke tiap rumah penduduk. Oleh karena itu setibanya di Kotabaru, Bupati langsung berkoordinasi dengan pihak PLN Kotabaru."
"Informasi terbaru yang diperoleh, pihak PLN Kotabaru sudah melakukan pendataan ke rumah-rumah warga Desa rampa Cengal untuk disampaikan ke Kantor Wilayah PLN Kalsel-Teng. Rencana pembangunan jaringan listrik dalam bentuk PLTS. Jadi bukan hanya Desa Rampa Cengal saja yang didata, tapi semua desa yang tidak ada instalasi listrik sudah masuk usulan dari PLN Kotabaru," pungkas Febrianta Sitepu.
Apapun jawaban yang diberikan oleh Pemda Kotabaru, yang pasti hingga saat ini warga Desa Rampa Cengal tetap terbebani tarif listrik swasta yang lumayan mahal dan terbatas penerangannya. (Wan/MIZ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.