Jurnalisia™ | Sejarah Media - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id
    Website Ini Telah Dilihat 98,18 Juta Kali

    Jurnalisia™ | Sejarah Media


    SEJARAH JURNALISIA™

    Imi Surya Putra (special doc)

    Kala itu tahun 2008, portal media online yang ada di Indonesia masih dapat dihitung dengan kedua jari tangan.

    Terdapat 3 Jurnalis di Tanah Bumbu yang terbuka pikiran dan idenya untuk memulai hal dan langkah baru di dunia jurnalistik yang kala itu masih sangat didominasi oleh media cetak, radio dan televisi.

    Ke 3 Jurnalis itu adalah Imi Surya Putra, Supangat Slamet dan Rahman (Ramang), yang memeras otak dan pikiran untuk bisa membangun media online seperti Detik [com] yang sudah lebih dulu eksis.

    Ide pertama berasal dari Imi Surya Putra yang dibantu oleh Supangat Slamet dan Ramang. Mulailah mereka mencari tahu begaimana bisa membangun media online yang berbasis internet dengan wahana berupa website.

    Berbagai kendala mereka temui seperti masalah keterbatasan pengetahuan tentang teknologi informasi berbasis internet, serta yang paling vital tentu saja masalah pendanaan. Karena media online sebagai bentuk baru dari perkembangan media; maka tak ada penyandang dana maupun donatur yang melirik untuk berkerjasama dengan mereka.

    kiri ke kanan : Deddy Amir, Supangat Slamet, Andi Adnan & Imi Surya Putra

    - Pembuka Jalan.

    Awal 2008 langkah pertama dimulai. Mereka berhasil mendapatkan seseorang yang paham di bidang teknologi IT, namun sayangnya mereka dimintai biaya yang cukup mahal untuk ukuran kocek para Jurnalis yakni Rp 90 juta; pembuatan website pemberitaan (sudah termasuk domain dan hosting).

    Jalan sudah terbuka di depan mereka meski cukup terjal. Mereka enggan menyerah. Negosiasi antara mereka dengan pihak pembuat website pun akhirnya terjadi kesepakatan dengan sistem mereka harus bayar sewa per bulan sebesar Rp 1 juta oleh pihak pembuat website yang sekaligus bertindak sebagai Admin yang meng-upload konten, sedangkan pihak penyewa mengirim bahan pemberitaan melalui e.mail.

    Website pemberitaan secara online pertama kali muncul dari Tanah Bumbu mereka beri nama Independen dengan hosting/domain [dot] com dengan menggunakan platform website Joomla.

    Kerjasama sempat berlangsung hanya 2 bulan. Berkat kegigihan dan pantang menyerah dari ke 3 Jurnalis tersebut, mereka pada akhirnya menemukan jalannya sendiri dengan mampu membuat website sendiri dengan menggunakan platform blog Wordpress. Kerjasama dengan pihak lain stop.

    Pada April 2008 itu pula pertama kalinya website pemberitaan bernama Jurnalisia muncul ke dunia maya dengan menggunakan hosting/domain gratisan; [dot] tk atau secara lengkapnya www.jurnalisia.tk dengan tagline Jurnalistik Tanpa Kertas untuk menyinkronkan 3 huruf di URL yakni j.tk.

    Dalam perkembangannya seiring dengan sistem jaringan internet kala itu masih GPRS, Jurnalisia pun mengalami pasang surut diantaranya berganti hosting/domain menggunakan yang berbayar yakni [dot] net, lalu pernah berpindah ke [dot] com, [dot] co, [dot] id, kembali ke [dot] net, pindah ke [dot] online hingga kini menggunakan [dot] news.

    Dengan seringnya berganti-ganti hosting/domain itulah yang menyebabkan Jurnalisia™ tak pernah meningkat secara traffic dan rating. Dan ini memang suatu kesalahan yang sengaja dilakukan untuk menemukan penamaan yang pas. Selain itu diantara mereka bertiga saat ini yang masih terus aktif hanyalah Imi Surya Putra baik sebagai Jurnalis maupun sebagai pengelola Jurnalisia™. 

    -Pemilihan Nama Media.

    Nama Jurnalisia™ merupakan akronim dari 2 kata yakni; Jurnalis dan Indonesia, yang memiliki maksud secara keseluruhan adalah Jurnalis Indonesia.
    Disamping itu penamaan media atau label tak ingin dianggap mengekor apalagi mengekor sejumlah nama media yang sudah eksis dan terkenal seperti; Kompas, Tempo, Metro, Tribun, Detik, dan lainnya dengan menambahkan kata baru di belakang nama-nama media tersebut. Jurnalisia™ ingin murni dengan nama baru yang belum pernah ada sebelumnya.

    -Menuai Cibiran.

    Kehadiran media online Jurnalisia™ sempat dicibir banyak pihak terutama dari kalangan para Jurnalis sendiri terutama yang masih terpaku pada format media cetak.
    Terdapat diantara mereka yang mencibir dengan mengatakan sebagai media 'tidak jelas', media kunang-kunang dan sebagainya.
    Semua cibiran itu dianggap justru sebagai angin segar yang makin menambah spirit untuk membuktikan bahwa suatu saat nanti media online lah yang akan berjaya menggantikan semua jenis format media. Dan...........lihatlah faktanya kini, the dreaming comes true, from nothing to be something. 

    Meski Jurnalisia™ kini belum menjadi besar dan dilibas oleh media online yang banyak bermunculan, tapi kami bangga karena kami termasuk pionir di ranah media online setidaknya untuk di wilayah Kalsel apalagi Tanah Bumbu dan Kotabaru. (©JoL™)



    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda