Bukankah partai-partai dibentuk untuk memperjuangan suara warga? Untuk mewadahi segala keluh kesah, menjawab kesulitan bahkan penderitaan warga. Menyuarakannya dengan segala dedikasi dan integritas, melalui saluran dan mekanime politik di parlemen, agar terjadi perubahan kebijakan yang lebih berpihak.
Harus ada perubahan cara berpikir dalam menjalankan roda partai, apalagi di tengah politik yang sudah semakin membusuk ini, dengan strategi pemenangan yang juga semakin fulgar, serta dengan segala keculasan dan kelicikan yang terang benderang. Partai kalah Pemilu, bukan karena tidak dipilih warga, tapi karena kecurangan dan keculasan terjadi di segala lini. Untuk mengatasinya, tidak cukup diupayakan oleh partai itu sendiri, harus dengan kesadaran bersama, terutama bersama warga yang ingin politik kembali berjalan jujur dan adil, yang ingin partai politik kembali sebagai wadah penampungan dan perjuangan aspirasi warga.
Sebab itu yang harus dibangun adalah partisipasi warga. “Untuk membangun kesadaran dan partisipasi warga, kita akan menyelenggarakan pendidikan kritis bagi anak muda melalui Red Talks di seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Kita akan membuka konsultasi kesehatan mental atau mental healt dengan melibatkan para psikolog, guna terbangun cara berpikir kritis, dan itu sangat dibutuhkan. Kita juga membuka konsultasi dan pendampingan UMKM agar tumbuh berkembang menjawab tantangan ekonomi. Kita membuka konsultasi hukum dan kebijakan, membantu warga berhadapan dengan masalah hukum. Kita mendampingi kelompok terpinggirkan, termasuk masyarakat adat yang gelisah tanah ulayatnya diganggu, dan kita membuka dapur-dapur gotong royong, untuk membangun kesadaran bersama bahwa krisis dan kesulitan ekonomi dengan segala potensi bencana yang sekarang melanda, dapat diatasi bersama melalui gotong royong”, kata ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Selatan, H.M. Syaripuddin, atau biasa dipanggil Bang Din.
Didominasi anak muda, sangat mungkin bagi PDI Perjuangan mengusung gagasan-gagasan progresif yang tidak sekedar beroritasi instan pada soal target popularitas dan elektabilitas, tapi gagasan kebaruan yang menggerakkan perubahan. “Sepertinya, membangun kesadaran kritis, jauh lebih penting. Agar perubahan digerakkan bersama, bukan saja oleh elit politik, namun oleh semua elemen warga. Setiap pengurus partai harus berkerja bersama, melayani warga serta bergiat membangun partisipasi bermakna”, kata Noorhalis Majid, Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik dan Reformasi Birokrasi.
Kita akan terus bergerak membangun kesadaran kritis, dengan menyelenggarakan berbagai forum dan diskusi warga, terutama dimotori anak muda di berbagai tempat. Dengan kesadaran kritis tersebut, segala persoalan yang menghimpit warga dapat dicarikan jalannya melalui gotong-royong, kata Syairi Mukhlis, Sekretaris DPD PDI Perjuangan.
Sementara itu Berry Nahdian Furqon, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu, mengingatkan pentingnya keaktifan seluruh kader partai di semua lini, guna mengembalikan hakekat dan tujuan partai sebagai wadah menyerap aspirasi warga.
Malam itu, (7/12/2025) bertempat di Sekretariat DPD PDI Perjuangan Kalimantan Selatan di Guntung Manggis Landasan Ulin Banjarbaru, pengurus DPD PDI Perjuangan yang didominasi anak-anak muda, menyampaikan berbagai gagasan kritis lagi progresif, dalam upaya membangun eksistensi partai yang lebih bermakna bagi semua warga. (Rel)
👀 570


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.