"Kalau saja Kabupaten Tanah Bumbu tak terbentuk, maka tak akan ada orang-orang kaya di Batulicin saat ini, itu pun karena pak Zairullah Azhar (Mantan Bupati Tanah Bumbu, Red) kalah pada Pilkada Kabupaten Kotabaru tahun 2000," ungkap seorang Tokoh Masyarakat di Tanah Bumbu yang cukup mengetahui persis perjalanan Tanah Bumbu menjadi kabupaten yang terpisah dari wilayah Kabupaten Kotabaru.
Sosok sentral terbentuk dan berdirinya Tanah Bumbu sebagai kabupaten pada 2003; sudah tak dapat dipungkiri adalah dr. Zairullah Azhar yang di awal Tanah Bumbu jadi kabupaten ditunjuk sebagai Penjabat Bupati Tanah Bumbu, dilanjutkan sebagai Bupati Definitif pada Periode 2005 - 2010, kemudian pada 2019 - 2024.
Bermula ketika dr. Zairullah Azhar ikut kontestasi sebagai Calon Bupati Kotabaru pada Pilkada tahun 2000 melawan Syahrani Mataya; yang pemilihannya melalui DPRD Kabupaten Kotabaru, dan dr. Zairullah Azhar dikalahkan oleh Syahrani Mataya.
Kekalahan dr. Zairullah Azhar inilah pemicu tuntutan Tanah Bumbu untuk menjadi kabupaten yang terpisah dari Kabupaten Kotabaru. Dibentuklah Panitia Penuntut (Pantut) di tiap kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu saat ini yakni Kecamatan Kusan Hilir, Batulicin, Kusan Hulu, Satui dan Sungai Loban. Sosok sentral pemicunya tentu saja dr. Zairullah Azhar yang kala itu menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Kalsel.
"Andai saja ketika Pilkada Kotabaru tahun 2000 itu dimenangkan oleh pak Zairullah Azhar, maka sejarah pasti beda," ungkap Irwan Handy, Tokoh Masyarakat Tanah Bumbu yang adalah Mantan Anggota DPRD Kabupaten Kotabaru yang kemudian sempat pula duduk sebagai Anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu.
Menurut Irwan Handy yang akrab dipanggil Aluy ini, meski sosok sentral adalah dr. Zairullah Azhar, peran sejumlah pihak tak bisa diabaikan begitu saja diantaranya para Anggota DPRD Kabupaten Kotabaru asal Tanah Bumbu kala itu. Selain itu terdapat peran sejumlah sosok yang saat itu sedang duduk sebagai Pejabat Publik di Pusat Pemerintahan diantaranya Agustin Teras Narang, Mantan Gubernur Kalteng, dan Gusti Iskandar Sukma Alamsyah yang keduanya saat itu sedang duduk sebagai Anggota DPR RI; yang turut memperjuangkan berdiplomasi untuk terbentuknya Kabupaten Tanah Bumbu.
Para Anggota DPRD Kabupaten Kotabaru asal Tanah Bumbu, menurut Aluy; aktif berdiplomasi kepada Bupati Kotabaru saat itu yakni Syahrani Mataya agar mau menyetujui terbetuknya Kabupaten Tanah Bumbu.
"Bukan cuma Anggota DPRD Kabupaten Kotabaru asal Tanah Bumbu yang berdiplomasi dan berjuang untuk terbentuknya Kabupaten Tanah Bumbu, bahkan terdapat Anggota DPRD asal Kotabaru yang kala itu bernama Usman Pahero; yang turut di pihak kami memperjuangkan untuk berdirinya Tanah Bumbu," ujar Aluy.
Itulah sekilas penggalan sejarah terkait terbentuk dan berdirinya Kabupaten Tanah Bumbu; yang tak sempat ditulis dan diungkap, namun sangat perlu diketahui oleh warga Tanah Bumbu saat ini untuk memperkaya khazanah sejarah, karena peran sekecil apapun sangat patut diapresiasi meski yang bersangkutan tak menginginkannya. ©Jurnalisia™
👀 278


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.