Jean-Paul Sartre, seorang filsuf eksistensialis Prancis, melalui karyanya seperti "Being and Nothingness" dan "Existentialism is a Humanism," mengeksplorasi tema-tema tentang Tuhan dan menyajikan pandangan yang mencerminkan ketidakpastian, kebebasan, dan tanggungjawab dalam konteks dunia yang tanpa Tuhan.
Sartre memiliki pandangan yang terkenal dan kontroversial mengenai Tuhan dan keberadaan. Berikut adalah beberapa poin utama terkait pemikirannya:
(1). Atheisme Eksistensial. Sartre dikenal sebagai seorang Atheis. Dalam pandangannya, tidak ada Tuhan yang memberikan makna kepada hidup manusia. Ia berargumen jika Tuhan ada, maka kebebasan manusia akan terbatas karena ada kekuatan yang menentukan eksistensi dan tujuan hidup individu.
(2). Eksistensi Mendahului Esensi. Salah satu pandangan fundamental Sartre adalah, "eksistensi mendahului esensi." Ini berarti manusia ada terlebih dahulu dan kemudian menciptakan esensi atau makna hidup mereka sendiri. Tanpa adanya Tuhan yang memberikan esensi, individu bertanggungjawab penuh atas pilihan dan tindakan mereka.
(3). Kebebasan dan Tanggungjawab. Sartre mengedepankan konsep kebebasan sebagai inti dari eksistensi manusia. Tanpa Tuhan, manusia bebas untuk menentukan jalan hidupnya sendiri, tetapi kebebasan ini juga membawa beban tanggungjawab. Setiap individu harus mempertanggungjawabkan pilihan-pilihannya dan menghadapi konsekuensinya.
(4). Keterasingan. Di dunia tanpa Tuhan, Sartre menyatakan manusia mengalami keterasingan. Tanpa adanya tujuan gaib atau petunjuk dari Tuhan, individu dapat merasa terasing dan tidak memiliki makna yang melekat dalam kehidupan mereka. Ini menyoroti tantangan yang dihadapi dalam mencari makna di dunia yang tampaknya absurd.
(5). Komitmen Manusia. Meskipun dunia mungkin tampak tanpa makna, Sartre mendorong individu untuk menciptakan makna mereka sendiri melalui tindakan dan komitmen. Dengan bertindak dan mengambil keputusan, seseorang dapat mencapai autentisitas dan hidup dengan penuh. ©Jurnalisia™
👀 712
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.