Perokok, Dicibir Tapi Penyumbang Devisa Besar - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Selasa, 16 September 2025

    Perokok, Dicibir Tapi Penyumbang Devisa Besar

    Jurnalisia,
    Meski menghasilkan pajak dari Cukai Hasil Tembakau (CHT) ratusan trilyun rupiah per tahunnya, tak sedikit yang mengecam rokok dengan alasan klasik merusak kesehatan.

    Pajak dari CHT di 2024 sebesar Rp 216,9 trilyun masuk ke Kas Negara Indonesia; dan ini jauh lebih tinggi daripada deviden sejumlah BUMN. 

    Namun tahu kah kalian harga rokok sebenarnya yang dijajakan dan dijual di pasaran ? Ayo kita ulas.

    Kita ambil contoh pada rokok merek Marlboro isi 20 batang yang merupakan rokok dengan harga paling mahal yakni rata-rata dijual di minimarket sebesar Rp 57.000.


    Harga yang tertera di bandrol cukai adalah Rp 49.900, yang kalau dijual dengan harga Rp 57.000 per bungkus, maka keuntungan per bungkus adalah Rp 7.100. 

    Sementara itu cukai yang dikenakan oleh Pemerintah terhadap rokok Marlboro ini adalah Rp 1.336 per batang yang kalau dikalikan 20 batang, maka total cukai adalah Rp 26.720.

    Sesuai harga yang tertera di bandrol cukai yakni Rp 49.900 dikurangi cukai sebesar Rp 26.720, maka harga rokok sebenarnya sebelum dikenakan cukai adalah Rp 23.180, yang artinya nilai cukai (pajak) lebih besar daripada harga rokok sebenarnya. Ditambah keuntungan yang diraih penjual yakni sebesar 7.100 per bungkus, maka harga rokok Marlboro klop menjadi Rp 57.000. 

    Skema perhitungan seperti tersebut di atas juga berlaku terhadap merek rokok lainnya, hanya saja nilai cukai per batangnya yang berbeda. Maka jangan meremehkan para perokok aktif, mereka adalah satu dari penyumbang devisa bagi negara; yang taat bayar pajak tanpa pernah sekalipun menunggak maupun mengemplang, karena bayar pajak melalui cukai yang include dengan harga rokok. ©Jurnalisia™
    👀 439

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...