Jurnalisia,
"Rasa masakannya aneh, nggak enak," ungkap anakku bercerita pengalaman pertamanya dapat Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sekolahnya.
Akhirnya setelah lama dinanti, sekolah menengah pertama dimana anakku bersekolah, dapat MBG dalam 2 minggu terakhir di bulan September 2025 ini, padahal di banyak daerah lain di Indonesia para murid sudah dapat MBG sejak Januari 2025.
"Sabar saja, mungkin nanti MBG yang diperoleh sekolahmu akan dirapel dari bulan Januari 2025," ujarku menenagkan anakku yang selalu bertanya kenapa sekolahnya belum juga dapat MBG kala itu.
Namun yang sangat mengejutkan dari Program MBG yang merogoh brankas Negara ratusan trilyun rupiah ini, hingga saat ini sudah terdapat sebanyak 5.360 murid mengalami keracunan setelah mengkonsumsi MBG yang digadang-gadang akan membuat para murid menjadi cerdas.
”Kasus keracunan akibat makanan dari program MBG terus berulang. Dalam pemantauan kami, 5.360 anak mengalami keracunan. Jumlah ini bahkan bisa lebih seiring kasus yang terus terjadi dan sebagian ditutupi,” kata Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, saat dihubungi dari Kendari Sulawesi Tenggara, Kamis (18/9/25), dikutip dari Kompas.
Selain cerita tentang para murid keracunan MBG, ada cerita lain terkait program yang tak sedikit orang "curiga" ini akan menjadi lahan korupsi. Betapa tidak, bisik-bisik halus yang keluar perlahan mengatakan, untuk dapat berpartisipasi menyediakan MBG ini terdapat pihak yang menawarkan Rp 200 juta untuk dapat proyek tersebut.
"Waduh, kalau kita kasih Rp 200 juta ke oknum, ini belum modalnya yang tentu juga tak sedikit, maka paling tidak Rp 500 juta atau setengah milyar baru bisa ikut menyediakan MBG ini," ujar sejumlah warga yang sebenarnya berminat tapi jadi urung karena mendengar isu seperti itu. ©Jurnalisia™
👀 364
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.