Jurnalisia,
Sementara Indonesia masih berkutat dengan urusan korupsi, perilaku Legislator, makan gratis hingga bongkar pasang Menteri, China terus melaju dengan berbagai inovasi teknologi, sehingga tidaklah salah pepatah "tuntutlah ilmu itu meskipun sampai ke negeri China".
Atas gagasan Yuan Longping yang dijuluki Bapak Padi Hibrida Tiongkok, para Peneliti Tiongkok berhasil membuat terobosan besar dengan mengembangkan “Padi Air Laut”, varietas padi yang dapat tumbuh di tanah berair asin dan berpotensi memberi makan ratusan juta orang tambahan pada akhir dekade ini.
Proyek tersebut kini dipimpin oleh Qingdao Saline-Alkali Tolerant Rice Research Centre. Para Ahli meyakini padi air laut ini dapat meningkatkan produksi beras Tiongkok hingga nyaris 20 persen, sekaligus menjadi penopang penting dalam menghadapi krisis pangan global.
Setelah menguji lebih dari 200 varietas padi di sekitar Laut Kuning, para Ilmuwan menemukan strain yang tidak hanya mampu bertahan di air laut yang telah diencerkan, tetapi juga menghasilkan panen dengan jumlah tinggi, dalam beberapa kasus mencapai 10 ton per hektare.
Tiongkok memiliki hampir 1 juta kilometer persegi lahan yang dianggap terlalu asin untuk pertanian. Peneliti menyebutkan mengonversi hanya 10 persen dari lahan tersebut dapat menghasilkan 50 juta ton beras, cukup untuk memberi makan sekitar 200 juta orang. Hingga tahun 2024 lebih dari 400.000 hektare telah ditanami, dengan rencana perluasan hingga 667.000 hektare. ©Jurnalisia™
👀 823
*Berbagai Sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.