Kuatnya hegemoni para Pengusaha Tambang dan tekanan terhadap Pemerintah Daerah sampai pada akhirnya tidak mampu lagi kita mempertahankan Pulau Laut sebagai salah satu wilayah miniatur hutan tropis dunia. Dengan hiruk pikuk dan dinamikanya keluar IUP kepada Sebuku Group yang saat ini dikuasai salah satu konglomerat nasional.
Dan ironisnya saat ini disinyalir sudah ada juga aktivitas pertambangan batubara di luar konsesi sebuku group di Pulau Laut, bahkan wilayahnya tidak jauh dari perkotaan dan sangat dekat dengan pemukiman.
Tidak elok menyebutnya sebagai aktivitas tambang ilegal, kita sebut saja aktivitas "Tambang Batubara Perkotaan". Aktivitas pertambangan perkotaan ini tentu tidak sebesar pertambangan Sebuku Group. Apakah berijin, apakah punya AMDAL untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan, kenapa aktivitas ini terkesan dibiarkan. Tentu banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benak masyarakat dan ini semestinya harus terjawab. Masalahnya adalah siapa yang menjawabnya dan pihak siapa yang bertanggungjawab.
Sebelum dijawab oleh pihak yang berkompeten dan pihak yang bertanggungjawab, tentu persoalan ini harus dilihat dari berbagai sudut pandang. Kalau dipandang dari sisi hukum tentu sudah jelas apa status kegiatan tersebut. Kalau dipandang dari sudut sosial tentunya juga tidak bisa menjadi penghalal atas kegiatan ini, jadi entah apa kira-kira yang menyebabkan aktivitas itu terkesan dibiarkan. Hanya pihak-pihak yang berwenang dan kompeten bisa menjawabnya. Masyarakat tentu akan punya pandangan dan anggapan yang liar.
Tulisan ini diakhiri dengan kutipan salah satu karakter dari One Piece, Roronoa Zoro, mungkin kita tidak bisa merubah masa lalu, tapi kita bisa memperbaiki masa depan", semua tergantung kita sendiri.
Selamat HUT RI ke 80 semoga masyarakat kita tidak merasa terjajah oleh bangsa sendiri. (JoL)
*Noor Ipansyah, SH, MH
- Pemerhati masalah sosial, lingkungan dan pendidikan di Kotabaru.
- Advokat (PERADI)
- Dosen/Pengajar/Mentor di beberapa Lembaga Pendidikan Tinggi.
- Assesor
👀 1556
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.