Filsafat | Mengganti "Nabi Usang" Dengan Nabi Modern

Sathya Sai Baba (foto : wikipedia)

Jurnalisia,

Jagat maya di Negeri +62 jadi heboh oleh seseorang berinisial DNP yang mengatakan Mantan Presiden Indonesia, Joko Widodo; memenuhi syarat menjadi Nabi.

Pernyataan yang kemudian diklarifikasinya itu ditulis oleh DNP di laman akun X, yang ia katakan adalah pendapat pribadi bukan mewakili partainya yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sudah diakuinya sebagai pendapat pribadinya. Ini mengindikasikan kalau keyakinan DNP terhadap Nabi menjadi bertambah. Kalau ia seorang Muslim, maka ia meyakini ada Nabi lainnya setelah Nabi Muhammad; seperti keyakinan sejumlah sekte dalam Islam yang dianggap sesat semisal Ahmadiyah yang tetap bersikukuh masih sebagai Islam, maupun sekte yang berubah menjadi agama baru seperti Baha'i, Sikh dan lainnya.

Itu soal keyakinan yang menjadi iman dengan berbagai alasan yang cuma bisa dirasakan oleh yang bersangkutan tanpa bisa di-intervensi oleh siapapun.

Di era modern dimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat maju pesat dan berinovasi setiap saat; menjadikan pemikiran manusia pun mengalami lompatan yang tinggi mengikuti kemajuan tak terkecuali dalam sisi spiritualisme.

Mungkin tak sedikit orang (manusia, Red) yang tak cukup puas lagi; yang mana selama ini meyakini manusia-manusia yang hidup ribuan tahun lalu sebagai Nabi, dan mencari serta menemukan ada manusia-manusia di era modern ini yang dianggap memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai Nabi daripada "Nabi Usang" yang hidup pada ribuan tahun lalu yang sudah tak relevan dengan kondisi jaman.

Kalau manusia-manusia yang hidup ribuan tahun lalu bisa diyakini dan di-imani sebagai Nabi, padahal diketahui pun melalui cerita-cerita di buku-buku yang dianggap suci, bukan mustahil di era modern ini terdapat manusia yang bisa dijadikan Nabi, atau bahkan lebih daripada seorang Nabi semisal Sathya Sai Baba yang pernah hidup di India dan meninggal pada 2011 lalu. Tak sedikit orang yang meyakini sosok ini bukan saja sebagai seorang Nabi, tapi ia adalah manifestasi Tuhan yang hadir dalam bentuknya sebagai manusia atau dianggap seorang Avatar. ©Jurnalisia™

👀 1142