Religi | Haul, Tradisi Islam di Indonesia - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Senin, 15 Januari 2024

    Religi | Haul, Tradisi Islam di Indonesia

    foto : Ustad Syamsul Hidayat
    Religi,
    Kata 'haul' di kalangan umat Islam di Indonesia terutama di kalangan Ormas NU; sudah tak asing lagi, yakni peringatan 1 tahun kematian seseorang baik anggota keluarga hingga orang-orang yang dianggap saleh bahkan wali.

    Lalu bagaimana sebenarnya hukum melaksanakan haul, apakah ini bagian dari ajaran Islam ? Untuk menjawabnya disini kami nukilkan sejumlah pendapat Ustad, silakan disimak.

    "Kalau (haul) itu baik, niscaya Rasulullah SAW melaksanakannya untuk istri beliau yakni Siti Khadijah, orang yang sangat dicintai Rasulullah SAW. Begitupun untuk anak-anak beliau yang wafat ketika Rasulullah SAW masih hidup yakni Rukayyah dan Ummu Kaltsum," ujar Ustad Abuyahya Badrusalam, LC.

    "Ibadah itu ada tuntunannya, Islam itu sudah sempurna; Alquran sudah lengkap, sunnah-sunnah Nabi sudah lengkap. Yang kita kerjakan yang ada panduannya saja, tak usah ditambah-tambah," kata Ustad DR. Khalid Basalamah, MA.

    "Wajib kita minta dalilnya. Kalau tidak ada dalilnya, maka tak boleh kita mengamalkannya," ungkap Ustad Zulham Effendi, M.Pd.I.

    Ditambahkannya, kalau ada yang berdalih (haul) itu satu tradisi, masalahnya tradisi tersebut dikaitkan dengan masalah agama, maka tak dibolehkan. Kalaupun tak dikaitkan dengan masalah agama, ini sama seperti tasyabbuh; yaitu ada yang merayakan kematian seseorang setiap tahunnya, ini sama seperti orang-orang Nasrani yang merayakan atau membuat acara kenaikan Isa Al Masih. 

    "Siapa saja yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari kaum tersebut," jelas Ustad Zulham mengutip hadits Rasulullah SAW.

    Menurut Ustad Syafiq Riza Basalamah, perkara semacam ini kembalikan berpedoman kepada apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, para Sahabat serta para Ulama misalkan Imam Syafi'i.

    "Kalau terdapat perselisihan tentang masalah ini, maka kembalikan ke Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW," kata Ustad Syafiq. 

    Senada dengan para Ustad yang disebut di atas, dr. Zakir Naik, seorang Pendakwah bertaraf internasional; pun mengatakan hal yang sama; "tidak ada dalil yang kuat dalam Alquran dan Hadits, ini adalah bid'ah, ini mengada-ada."

    "Kembalikan ke ajaran Islam yang sebenarnya. Tak ada tuntunannya dari Nabi SAW," ujar Ustad Dr. Syamsul Hidayat, M. Ag dari kalangan Ormas Muhammadiyah.

    Meski sejumlah Ustad dan Syekh mengungkap dalil tentang haul yang bukan bagian dari ajaran Islam yang disampaikan Rasulullah SAW, namun tak sedikit pula Alim Ulama yang memperbolehkan pelaksanaan haul menurut dalil-dalil yang mereka kemukakan. ©Jurnalisia™ 

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...