
Aspal di jalan poros Kotabaru ke Tanjung Serdang terlihat retak sepajang kurang lebih 20 meter, hal memperihatinkan ini terjadi di kawasan Desa Sebelimbingan tidak jauh dari perkantoran baru milik Pemkab Kotabaru yang mangkrak pembangunannya.
Kondisi aspal yang retak dengan kedalaman lebih 1 meter ini seperti terkena semacam gempa dan diperkirakan terjadi pasca hujan lebat yang mengguyur Kotabaru bulan Juni 2019 lalu.
Hingga berita ini turunkan (17/09/19) atau setelah 3 bulan terjadi retakan belum terlihat penandaan atau rambu untuk mengingatkan para pengguna jalan agar berhati-hati jika melintas di kawasan tersebut, namun upaya untuk menahan laju retakan dilakukan SKPD terkait dengan memberikan penahan kayu dan tumpukan karung berisi pasir pada bagian bibir jalan.
Saat Kru Jurnalisia berdiskusi dengan para pengguna jalan yang kebetulan melintas, mengatakan jalan ini sangat berbahaya jika tidak segera diperbaiki.
"Kalau naik sepeda motor, kena retakannya ini bisa tedingsir kita pak," ungkap Imis, seorang pengguna jalan dalam logat Banjar yang maksudnya jika bersepeda motor terkena retakan tersebut bisa tergelincir.
Imis dan warga lainnya berharap Pemkab segera memperbaiki jalan yang retak ini sebelum jatuh korban. (RnS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.