[Editorial] Hayau Berait Tanpa Air Karena Krisis Air - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Minggu, 01 September 2019

    [Editorial] Hayau Berait Tanpa Air Karena Krisis Air


    "Hayau Berait Part 4 Two Days Adventure and Games Spirit of Freedom" kegiatan yang digagas oleh Pemkab Kotabaru bekerjasama dengan SJATBK, yang dilaksanakan Sabtu (31/8/19) berlangsung meriah dan sukses, telihat dari 500 pengendara (Rider) yang mengikuti ajang cukup bergengsi ini.

    Puluhan pejabat dan orang-orang penting serta para ASN dan warga dari berbagai tempat pun tak ketinggalan dalam memeriahkan event Hayau Berait 4 yang dilepas oleh Bupati Kotabaru, Said Jafar bersama ketua DPRD Sementara, Syairi Mukhlis dan Forkompimda serta SKPD.

    Sayang, kesuksesan kegiatan ini berbanding terbalik dengan respon warga, khusunya para Netizen di group facebook Kotabaru Pulua Laut (KPL) dan mengundang berbagai komentar yang harus dilihat sebagi masukan dan kritikan yang membangun oleh panitia pelaksana demi Kotabaru yang lebih baik.

    Puluhan Netizen ini yang berkomentar ini merasa tidak nyaman dengan ratusan Rider yang melintas mengendarai sepeda motor di jalan protokol Kotabaru, bahkan ada yang dengan kecepatan tinggi, bunyi sepeda motor yang bising serta semaunya menguasai jalan.

    Berikut beberapa respon Netizen terkait dengan event Hayau Berait yang melintas di jalan poros dalam kota, akun Nurul Wardiani menyatakan pendapatnya menulis dengan singkat "ulun rasa pongah", lain lagi dengan Titik Budiarti, dia menuliskan "kada pas pank, talinga asa tuli polusi suara, mengajuti orang garing nang lagi istirahat, apalagi amun basalisihan, sorang tepeper-peper ke pinggir, saking kadada lagi kebagian aspal, manang tu pank dah. Senada dengan keduanya, Budi Ryan juga mengeluh dengan menuliskan "tekajut-kajut Ulun tadi dihanggus bubuhan trail tu, apa amun jalur kanan separo diambilnya, pas muka SD Mawar tadi, motor kadada platnya itu bebas ajakah di jalan raya????


    Ada juga beberapa Netizen yang menyikapi dengan posisif, seperti yang ditulis oleh akun Ivans Dasar Bawaanya menulis "Ambil nang baiknya haja", sama seperti Ivans, Nur Afdhal juga menulis "sekedar masukan dingsanak, boleh diadakan di jalan raya, asal tertib di jalan raya, ga laju-laju, kasian kita pengguna jalan seandainya di hutan ngebut-ngebut kada papa, ini jalan raya kan milik semua orang.

    Melihat komentar dan respon yang kebanyakan mengeluhkan event Hayau Berait yang melintas di jalan kota ini ke depan perlu dikaji kembali asas kemanfaatan pelaksanaan event serupa bagi warga Kotabaru yang sebagian besar warganya tidak memiliki kendaraan sepeda motor trail bahkan tidak menyukai olahraga jenis ini.

    Betul, olahraga ini baik bagi sebagian orang, asik bahkan menjadi ajang hiburan dan refreshing, namun sebaliknya Pemkab jangan menutup diri dari keluhan masyarakat, saat ini sebagian besar dipusingkan dengan susahnya mendapatkan suplai air bersih.

    Seharusnya Pemkab berempati dengan turun ke masyarakat, memberi pemahaman, pengertian dan menjelaskan upaya-upaya pemerintah untuk mengatasi krisis air ini, dan  mengerahkan semua potensi yang ada untuk membantu masyarakat selama musim kemarau, jangan biarkan warga membeli air dan meminta bantuan air dari pihak lain, Pemkab harus hadir dan menuntaskan masalah krisis air ini.  

    Event Hayau Berait tentu menguras biaya yang tidak sedikit, terlepas dari mana sumber pendanaan itu, namun yang mengusik akal sehat publik "kok bisa event seremonial besar-besaran diadakan saat sebagian besar warga mengalami krisis air", seandainya dana tersebut digunakan ke hal-hal prioritas dan mendesak yang menjadi hajat orang banyak.
    Kiranya biarlah masyarakat yang menilai dan menyimpulkan seberapa jauh  keberpihakan Pemkab Kotabaru khususnya Bupati selaku Kepala Daerah kepada warganya yang sedang dilanda kesulitas.

    Jika mengacu kepada nama event yang menggunakan bahasa Banjar yakni 'hayau', ini artinya berhubungan dengan air, yang mana artinya 'hayau' seseorang berjalan kaki maupun menggunakan alat di air. Sedangkan 'barait' (bukan berait) artinya tak terpisah atau terus menerus. (RnS)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...