"Usaha kerupuk tengiri disini lebih kepada untuk sekedar oleh-oleh bagi para pengunjung yang datang ke Pagatan."
Hal itu seperti diungkapkan oleh seorang pelaku UKM di Pagatan, Sukanda yang memproduksi makanan ringan berupa kerupuk berbahan baku ikan tengiri. Menurut Sukanda harga kerupuk ikan yang bahan bakunya benar-benar ikan tengiri sulit ditemukan di pasaran, bahan bakunya banyak diganti dengan ikan jenis lain terutama ikan parang-parang dan ikan lainnya yang kualitas jauh di bawah ikan tengiri.
"Harga ikan tengiri dari dulu tak pernah turun bahkan naik, rata-rata berkisar antara Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per kilo. Berbeda dengan ikan parang-parang yang harganya antara Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu per kilo," ungkap Sukanda.
Ditambahkannya harga kerupuk ini dirusak oleh kerupuk dari luar daerah yang harganya sangat murah, pada kemasan bergambar ikan tengiri padahal bahan bakunya tak jarang cuma berupa kaldu ikan tengiri atau sangat sedikit ikan tengirinya dicampur dengan jenis ikan lain.
Sukanda mengaku menjual kerupuk produksinya dengan kemasan 250 mg atau seperempat kilo seharga Rp 17 ribu yang ia tempatkan di kios-kios yang kemudian oleh kios dijual seharga Rp 20 ribu. Sengaja ia kemas dalam jumlah kecil agar terjangkau daya beli warga.
"Kalau harga Rp 17 ribu seperempat kilo itu harga untuk kios. Kalau ada yang beli langsung ke rumah harganya Rp 18 ribu," ujar Sukanda, yang sudah puluhan tahun memproduksi kerupuk ikan tengiri. (Red)
Yang berminat untuk membeli kerupuk ikan tengiri asli bisa langsung ke tempat produksinya di tempat pak Sukanda di Jl. Karya I Desa Batuah Kecamatan Kusam Hilir dengan nama produk MAMA DARMA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.