
Kegiatan tahunan yang selalu dinanti oleh masyarakat Kotabaru ini memberi warna dan gairah tersendiri dalam kehidupan ekonomi warga Saijaan.
Seorang warga Desa Dirgahayu, Isna, pedagang dadakan yang memanfaatkan momen pawai untuk berjualan mengatakan dirinya setiap tahun berjualan di pinggir trotoar Jl. Veteran Desa Dirgahayu.
"Saya selalu berjualan saat pawai, dagangan saya antara lain minuman es buah kelapa, makanan ringan, bihun, kue, pisang goreng dan lainnya," ungkap Isna.
Selanjutnya Isna mengatakan keuntungan yang diperolehnya cukup lumayan berkisar Rp 300 sampai Rp 350 ribu.
"Lumayan sih pendapatan yang saya peroleh, bersihnya bisa mencapai Rp 300 sampai Rp 350, dan biasanya saya berjualan hanya sampai jam 15.30 WITa, dagangan saya pasti habis, sebab peserta dan pengunjung hampir semua haus dan lapar karena berada di bawah terik panas matahari," pungkasnya.
beberapa pedagang saat dikonfirmasi juga mengamini pelaksanaan pawai ini membawa berkah tersendiri bagi mereka, karena hampir semua dagangan mereka habis terjual setiap berjualan saat karnaval.
Pengamatan Kru Media ini di lapangan meski pelaksanaan pawai dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 74 ini hanya dilaksanakan satu hari, namun memberikan multi efek secara ekonomi bagi warga Kotabaru, dampak dan akselerasi (percepatan) roda ekonomi warga Saijaan sangat jelas terlihat baik sektor jasa, seperti salon, tukang becak, ojek, taksi, dan sektor perdagangan seperti para pedagang makanan, minuman, toko-toko, minimarket dan lainnya. (RnS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.