Jurnalisia, Pulau Samber Gelap tak pantas untuk tujuan wisata.
Mengecewakan.
Inilah kata yang sangat pantas untuk Pulau Samber Gelap di wilayah Kotabaru. Bagaimana tidak, pulau yang akhir-akhir ini ramai didatangi pengunjung, sama sekali tak pantas sebagai tempat tujuan wisata. Tak ada fasilitas apa-apa terkecuali cuma mengandalkan eksotisme.
Untuk mencapai pulau tersebut dari Kotabaru, sulitnya minta ampun selain biayanya cukup mahal. Ini dialami oleh warga Banjarmasin, sebut saja Armansyah. Ia berserta belasan anggota keluarganya yang akan ke pulau tersebut, sempat mengalami kesulitan mencari alat transport sebelum akhirnya ada kapal motor nelayan yang mau mengantar kesana dengan tarif Rp 3 juta. Sebelumnya ia oleh beberapa kapal motor ditawari dengan tarif hingga mencapai Rp 6 juta.
Tadinya ia mengira di Pulau Samber Gelap terdapat berbagai fasilitas, ternyata harapannya nihil. Untuk mencapai pantai pulau itu saja Armansyah berserta anggota keluarganya; harus berbasah-basah turun ke air sambil membawa barang-barang mereka berupa bahan makanan dan peralatan kamera.
Di pulau yang dicapai sekitar hampir 6 jam dari Kotabaru ini, justru terdapat 1 bangunan rumah besar di tepi pantainya yang dari luar diperlengkapi dengan AC. Beberapa pengunjung yang sudah sering kesana menyebut bangunan rumah tersebut adalah milik seorang pengusaha tambang terkenal di Tanah Bumbu.
"Biasanya pengusaha itu jika kesini menggunakan helikopter. Rumah besar itu ada penjaganya yang tinggal di belakang rumah besar itu, juga disitu ada landasan pendaratan helikopter (helipad)," ungkap seorang pengunjung sambil menunjuk ke arah belakang rumah besar itu.
Sementara itu Armansyah mengungkapkan, "Pulau Samber Gelap ini sama sekali tak pantas untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Karena ternyata disini terdapat fasilitas frivat (pribadi), yang mana akan mengganggu privasi pemilik fasilitas. Yang pantas untuk dijadikan tempat tujuan wisata adalah pulau yang memang diperuntukkan bagi umum dengan berbagai fasilitas yang dibangun oleh Pemkab setempat." (JCO)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.