![]() |
| courtesy : batamtoday.com |
Jurnalisia, Meski harga BBM bersubsidi naik sebesar Rp 2 ribu per liter, tak membuat para pelangsir surut membeli BBM dalam jumlah banyak khususnya jenis Solar.
Pemantauan Media ini di Batulicin, di beberapa SPBU masih dipenuhi oleh antrian mobil para Pelangsir. Seorang Pengelola SPBU di Batulicin saat dihubungi Media ini melalui ponsel, membenarkan masih eksis ya para Pelangsir beroperasi, Sabtu (22/11/14).
Menurut Pengelola SPBU itu, dengan harga Solar Subsidi naik dari Rp 5.500 per liter menjadi Rp 7.500 per liter, para Pelangsir masih bisa menjual Solar yang dibeli dari SPBU ke Pengepul sedikit diatas harga baru Solar Subsidi, dan para Pengepul masih juga bisa menjual kembali ke para Pengusaha tambang setidaknya seharga Rp 9.200 per liter, atau dibawah harga Solar Industri yang seharga Rp 10.500 per liter.
Sedangkan untuk jenis Bensin (Premium), sejak ditetapkannya kenaikan harga bersubsidi sebesar Rp 2 ribu per liter, harga di kios eceran sebelumnya sebesar Rp 8 ribu per liter, menyesuaikan kenaikan menjadi Rp 10 ribu per liternya.
" Biasanya bisa beli 2 jeriken dari Pelangsir, kini cuma bisa beli 1 jeriken lebih aja, karena harga jual dari Pelangsir juga ikut naik," ungkap seorang pemilik kios Bensin di jalan Insgub Simpang Empat. (ИСп)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.