![]() |
| courtesy : jurnalpetrolinews.com |
Dikuatkan lagi, dari laporan hasil pemeriksaan (LHP) APBD 2013, BPK RI Perwakilan Kalimantan Selatan 'ditemukan' dana BOS dan dana BOM belum diterima pihak sekolah.
Temuan BPK RI tersebut telah disampaikan ke Pemkab Kotabaru, selanjutnya Pemkab menyampaikan ke Dinas Pendidikan Kotabaru.
Joni Anwar, Kepala Dinas Pendidikan Kotabaru menindaklanjuti dengan mengirim surat teguran kepada Bendahara Dinas Pendidikan, Selamat, yang masih menjabat sampai bulan Agustus 2014, untuk segera menyelesaikan pembayaran dana BOS dan BOM ke sekolah-sekolah dan merespon temuan BPK RI Perwakilan Kalimantan Selatan itu.
"Dinas Pendidikan sudah mengirimkan Surat Perintah kepada Bendahara untuk menyelesaikan pembayaran dan penyelesaikan temuan BPK RI Propinsi Kalsel," jelas Joni, Selasa (14/10/14).
Diakui Joni, Selamat pernah berjanji untuk menyelesaikan pembayaran uang BOS dan BOM yang belum diserahkannya kepada pihak sekolah.
"Ia pernah berjanji dalam waktu sebulan setengah akan menyerahkan dana BOS dan BOM ke Dinas Pendidikan. Saya tunggu sampai waktu yang dijanjikan, Selamat belum juga membayarkan kepada pihak sekolah," ungkap Joni.
Disebutkan Joni, dari temuan BPK RI Propinsi Kalimantan Selatan, dana BOS selama 4 bulan dan dana BOM selama 2 bulan Tahun 2013 yang belum diserahkan Selamat kepada sekolah-sekolah sejumlah Rp 3,7 Milyar. Padahal diketahui dari jadwal pencairan, dana BOS dan Dana BOM sudah ada di tangan Selamat selaku Bendahara waktu itu.
"Kata Selamat uang ada saja," sebut Joni.
Ditanya, apabila temuan BPK RI itu tidak ditanggapi 'Selamat', apakah akan diserahkan ke ranah hukum ?
"Kalau soal itu, tinggal bagaimana BPK RI , semuanya wewenang ada di mereka," jawab Joni.
Diperoleh informasi dari sumber resmi Dinas Pendidikan, terhitung sejak bulan Oktober 2014, Selamat sudah dipindah tugaskan dari Bagian Keuangan sebagai Bendahara menjadi Staf Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan.
Sampai berita ini diturunkan, Selamat belum bisa dihubungi. Coba ditemui wartawan di ruang kerjanya, juga tidak ada, dihubungi ke telepon selulernya malah tidak aktif, didatangi ke rumahnya di jalan Berangas Km 2, kata tetangga sering berangkat ke luar kota.
Seorang PNS di Dinas Pendidikan mengungkapkan, semenjak persoalan Dana BOS dan BOM mencuat, ditambah yang bersangkutan pindah tugas di bagian lain, Selamat sudah jarang masuk kantor.
"Ada sih sesekali ia ngantor, itupun hanya menemui kawannya, setelah itu keluar kantor lagi," ungkap sumber itu. (Wan)
Editor : Imi Suryaputera



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.