
Jurnalisia, Anggota DPRD Propinsi Kalsel dari Partai Golkar, Hj. Syarifah Santiansuah atau Andi Neni, yang sempat diduga tenggelam dan hilang di perairan Pulau Sembilan (Laut Jawa), berhasil ditemukan selamat.
Demi ingin memperjuangkan salah seorang warga yang memilih dirinya sebagai Anggota DPRD Propinsi, Andi Neni rela mempertaruhkan nyawa menemuinya.
Berawal dari seorang warga Desa Matasirih Kabupaten Kotabaru, Hamsiah yang meminta bantuan karena terusir dari desa hanya disebabkan telah memutuskan memilih Andi Neni sebagai Anggota DPRD Propinsi Kalsel.
Melalui telepon seluler, Hamsiah dengan sangat meminta datang untuk membantu dirinya yang mendapat perlakuan diskriminasi dari seorang Caleg DPRD Propinsi Kalsel.
Karena meminta dengan sangat menghiba tersebut, Andi Neni pun tanpa pikir panjang berangkat dari Batulicin menggunakan spedboat.
Saat perjalanan pulang dari Desa Matasirih menuju Desa Marabatuan, spedboat yang ditumpanginya kehabisan bahan bakar hingga sempat terhanyut ke perairan Australia.
Berawal dari seorang warga Desa Matasirih Kabupaten Kotabaru, Hamsiah yang meminta bantuan karena terusir dari desa hanya disebabkan telah memutuskan memilih Andi Neni sebagai Anggota DPRD Propinsi Kalsel.
Melalui telepon seluler, Hamsiah dengan sangat meminta datang untuk membantu dirinya yang mendapat perlakuan diskriminasi dari seorang Caleg DPRD Propinsi Kalsel.
Karena meminta dengan sangat menghiba tersebut, Andi Neni pun tanpa pikir panjang berangkat dari Batulicin menggunakan spedboat.
Saat perjalanan pulang dari Desa Matasirih menuju Desa Marabatuan, spedboat yang ditumpanginya kehabisan bahan bakar hingga sempat terhanyut ke perairan Australia.
"Sekira pukul 21.00 WIT malam itu, bahan bakar sudah habis, persis di tengah perjalanan antara Desa Matasirih dengan Desa Marabatuan," ungkap Andi Neni, Sabtu (06/09/14) di kediamannya..
Ditambahkannya, "selama 2 hari 2 malam kami terombang ambing dan hanyut terbawa arus. Mau berhubungan via telepon juga percuma, karena tak ada signal."
Andi Neni menceritakan begaimana perjuangannya untuk menyelamatkan diri dari amukan ombak besar dan angin kencang.
"Subuh itu (dinihari) Sabtu (06/09/14), kami hampir ditabrak oleh kapal besar. Karena tak ada senter, maka saya hidupkan telepon seluler untuk memberi tanda, dan ternyata ada signal. Langsung saya hubungi keluarga untuk menjemput," tuturnya.
Menurut informasi, Andi Neni bersama rekan lainnya diselamatkan oleh Kapal Tugboat AMT 1 Krimbas. (MIZ)
Editor : Imi Suryaputera


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.