
Jurnalisia, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Tanah Bumbu berkerjasama dengan Balai Diklat Perikanan Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, menggelar Pelatihan Upgrading SKK 30-60 Mil menjadi ANKAPIN III bagi nelayan Kabupaten Tanah Bumbu, Jumat (20/6/14).
Kerjasama pelatihan tersebut dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan profesional warga nelayan dalam melakukan penangkapan hasil laut.
Sebanyak 30 nelayan yang merupakan nakhoda kapal, terpilih menjadi peserta pelatihan untuk mendapatkan sertipikat Ahli Nautica Kapal Penangkap Ikan (ANKAPIN) III yang berstatus internasional.
Adapun para peserta yang hadir harus membawa Surat Keterangan Kecakapan (SKK) atau lisensi nakhoda yang ditandatangani oleh Syahbandar setempat. SKK tersebut akan ditingkatkan setelah pelatihan menjadi ANKAPIN yang sifatnya berstatus internasional dan berlaku se Indonesia, hingga para nelayan bisa melaut bukan cuma di pinggiran saja tapi jauh ke tengah laut dengan radius 200 mil.
Kepala DKP Tanah Bumbu, Ir. Bakhriansyah, MM dalam sambutannya menyebut, karena daerah pesisir wilayah Tanah Bumbu dari Sei Danau sampai Pagatan, hingga secara otomatis didominasi oleh warga nelayan setempat. Diharapkan setelah mendapat pelatihan ANKAPIN tersebut, hasil tangkapan ikan nelayan bisa lebih banyak lagi hingga mampu meningkatkan taraf hidup mereka, sebab sudah bisa membawa kapal yang lebih besar kapasitas GT-nya yakni 30-60 GT dan bisa bersaing di lautan lepas dengan para nelayan luar pulau.
Adapun para peserta yang hadir harus membawa Surat Keterangan Kecakapan (SKK) atau lisensi nakhoda yang ditandatangani oleh Syahbandar setempat. SKK tersebut akan ditingkatkan setelah pelatihan menjadi ANKAPIN yang sifatnya berstatus internasional dan berlaku se Indonesia, hingga para nelayan bisa melaut bukan cuma di pinggiran saja tapi jauh ke tengah laut dengan radius 200 mil.
Kepala DKP Tanah Bumbu, Ir. Bakhriansyah, MM dalam sambutannya menyebut, karena daerah pesisir wilayah Tanah Bumbu dari Sei Danau sampai Pagatan, hingga secara otomatis didominasi oleh warga nelayan setempat. Diharapkan setelah mendapat pelatihan ANKAPIN tersebut, hasil tangkapan ikan nelayan bisa lebih banyak lagi hingga mampu meningkatkan taraf hidup mereka, sebab sudah bisa membawa kapal yang lebih besar kapasitas GT-nya yakni 30-60 GT dan bisa bersaing di lautan lepas dengan para nelayan luar pulau.
"Sementara ini nelayan kita hanya bisa membawa kapal kapasitas 3-10 GT, dan itu cuma bisa menangkap di daerah pinggiran. Tapi setelah pelatihan ini, mereka akan bisa membawa kapal 30-60 GT dan menangkap ikan di perairan radius 200 mil," sebut Bakhriansyah.
Seorang instruktur pelatihan dari BPPP Banyuwangi Jawa Timur, Madjunin menyebut, di Indonesia cuma ada 5 Balai Pelatihan, yakni di Medan, Tegal, Manado, Ambon dan Banyuwangi yang melingkupi daerah pelatihan untuk Wilayah Propinsi Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Tengah.
"Dengan pelatihan ini sertipikat nakhoda kapal akan ditingkatkan dan diperbaharui hingga bersifat internasional dan berlaku untuk wilayah perairan se Indonesia," terang Madjunin.
Adapun pelatihan tersebut digelar di Gedung 7 Februari Pagatan selama 3 hari, yakni dari Tanggal 20-22 Juni 2014, dengan materi pembelajaran seperti Perencanaan Pelayaran, Ilmu Pelayaran Datar, Peraturan Nasional Untuk Mencegah Tubrukan di laut/PIMTL, Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) dan Keselamatan Dasar Laut serta Hukum Maritim dan Peraturan Perikanan.
Pelatihan dihadiri oleh Kepala DKP Tanah Bumbu, Camat Kusan Hilir, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia dan anggotanya, Ketua Dewan Nelayan Tanah Bumbu, Kepala UPP Pagatan, Kabid Perikanan Tangkap DKP Tanah Bumbu, serta Kepala BPPP Banyuwangi, I Wayan Suarya, A.Pi, M.Si dan 3 orang staf Kelautan dan Perikanan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia BPPP sebagai instruktur pelatihan, yaitu Madjunin, I Wayan Wardana dan Candra Saputra. (MIZ)
Editor : Imi Suryaputera



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.