PT Nusantara Batulicin Kurang Modal, Tak Beli Karet Warga - Jurnalisia™

  • Jurnalisia™

    Mengusung Kearifan Lokal

    Jurnalisia™

    Sumber Data Cuaca: https://cuacalab.id

    Selasa, 06 Mei 2014

    PT Nusantara Batulicin Kurang Modal, Tak Beli Karet Warga

    Jurnalisia, Pembangunan pabrik karet di Kecamatan Karang Bintang yang seyogyanya bisa memudahkan petani memasarkan hasil panennya dan meningkatkan taraf hidup masyarakat petani di daerah, ternyata hanya isapan jempol belaka.


    Diungkap oleh seorang petani karet, Bustani, menyebut 2 bulan terakhir ini pihak pabrik menolak membeli karet hasil panen para petani dengan alasan tak ada dana dan stok bahan baku karet terdahulu masih menumpuk.
    Menurutnya ada indikasi permainan di lapangan. Masalahnya saat para petani menawarkan hasil panen selalu ditolak, tapi bahan baku dari para tengkulak malah dibeli.


    "Kuat dugaan ada permainan, karena saat kami mau menjual hasil panen, pihak pabrik beralasan stok masih banyak dan tak ada dana. Tapi begitu kami menjual kepada tengkulak, pihak pabrik malah membelinya lagi dari tengkulak," sebut Bustani.


    Sementara Wakil Bupati Tanah Bumbu, Drs Dipriadi Darjat saat dikonfirmasi terkait keluhan kesulitan pemasaran dan indikasi permainan oknum pihak pabrik, berjanji akan segera memeriksa kebenarannya dan meluruskan kinerja pabrik sesuai dengan apa yang telah dicanangkan oleh Pemkab Tanah Bumbu.


    "Kita akan cek kebenarannya di lapangan, dan segera meluruskan permasalahan ini," sebut Dipriadi, Senin (05/05/14).


    Beberapa petani karet Desa Karangrejo yang ditemui mengungkapkan, 2 bulan terakhir ini pihak pabrik berhenti membeli hasil panen mereka, padahal mereka berharap dengan adanya pabrik tersebut bisa mendongkrak dan meningkatkan kesejahteraan taraf hidup mereka.


    "Sekarang ini tengkulak membeli dengan harga murah, tapi mau apa lagi, kami terpaksa menjualnya sebab pabrik tidak lagi membeli," ungkap para petani.


    Sementara Jajaran Direksi PT Nusantara Batulicin melalui Direktur Utama dan Komisaris Utamanya, Ir Sofyan Nasution dan Gusti Hidayat mengakui, selama 2 bulan berjalan ini pihak pabrik tidak lagi membeli hasil panen petani, karena sedang kekurangan modal.


    "Kami memang lagi kekurangan modal, untuk itu kami berupaya melakukan pendekatan dengan pihak Bank BRI Agro untuk mendapatkan pinjaman," sebut salah seorang Direksi.


    Ditambahkannya, "bila ada tudingan yang mengatakan pihak kami membeli bahan baku dari para tengkulak, itu adalah salah besar, sebab kami sendiri tak punya dana.Memang benar di pabrik banyak stok barang, tapi itu adalah barang titipan dari perusahaan TPN XIII Karang Bintang, dan kami hanya mengambil jasa pengolahannya saja."


    Sangat disayangkan, disaat harga karet sedang murah tapi pihak perusahaan tidak bisa membelinya dan mengumpulkan barang, padahal saat seperti itulah dimana perusahaan bisa memperoleh untung besar dan mendapat pemasukan. (MIZ)



    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.

    Beranda

    ... ...