
Ustad Mahmudi, pengasuh Ponpes Al Barokah, ketika ditemui Kru Media ini, Senin (13/09/21), bercerita banyak seputar kegiatan ponpes-nya.
"Saya berterimakasih banyak atas dukungan warga disini dan para donatur yang sudah banyak membantu," ungkap Ustad Mahmudi yang berasal Cilacap Jawa Tengah itu.
Sore itu Kru Media ini sambil berbincang dengan Ustad Mahmudi, di pelataran rumah si Ustad yang sederhana puluhan santri baik putra maupun putri sedang membaca ayat-ayat qur'an dan menghapalkannya.
"Selain para anak warga yang belajar disini, juga dari luar, bahkan ada pula sejumlah anak para mualaf," ujar Ustad Mahmudi.
Ia pun menceritakan kondisi Dusun Trans Lama dimana ia mendirikan Ponpes; ia sebut sebagai miniatur Indonesia, dimana warganya terdiri dari beragam etnis dan agama serta kepercayaan mereka diantaranya selain beragama Islam, juga Katholik, Protestan, Hindu serta Kaharingan.
Apa yang diceritakan Ustad Mahmudi tentang kondisi Dusun tersebut benar adanya, dimana terdapat sejumlah tempat ibadah yang saling berdekatan; mesjid, mushala, gereja Katholik, gereja Protestan dan pura Hindu.
"Disini warganya rukun dan damai," tambah Ustad Mahmudi.
Ia pun berharap Ponpes yang sedang dibangunnya bisa mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah, apalagi menurut Ustad Mahmudi, Bupati Kotabaru, Said Jafar sempat berkunjung ke Ponpes Al Barokah, dan menyarankan agar mengajukan proposal bantuan ke Pemkab Kotabaru.
"Selama ini kami belum pernah minta bantuan ke Pemkab Kotabaru. Mungkin nanti akan kami coba untuk itu," kata Ustad Mahmudi.
Saat ini Ponpes Al Barokah sedang membangun tempat tinggal sejenis asrama untuk para santri putri yang berasal dari luar daerah yang belajar di Ponpes. (Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.