
Hasil pantauan dan kunjungan Kru Jurnalisia Online dan Metro TV Kalsel ke lokasi pembuatan gula aren yang masih sangat tradisional dan sederhana ini sangat butuh pembinaan instansi terkait untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas "gula habang" Kotabaru.
Itap, warga RT 02 Desa Baharu Selatan, seorang pembuat gula aren di Gunung Bangkal hanya mampu memproduksi 20 hingga 30 biji per hari (1 biji gula aren = 2 belah gula aren yang dijadikan satu) yang dijual seharga Rp 17 ribu per bungkus (1 bungkus berisi 5 biji).
Selain kondisi kemarau yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap hasil sadapan nira dari pohon enau/aren, juga harga yang masih murah.
Akhmad Rajudinoor (Annur), seorang penikmat gula aren mengatakan Kotabaru sebenarnya cukup banyak memiliki pohon enau yang niranya merupakan bahan baku gula aren. Perlu adanya pembinaan secara masif dan terarah dari SKPD terkait agar petani/pembuat gula aren bisa memenuhi pasar Kotabaru dan meningkatkan pendapatan, karena selama ini banyak gula aren dari luar daerah yang beredar di pasar Kotabaru. (DBG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarmu adalah gambaran isi kepalamu, maka diam lebih bijak daripada sok tahu.